Jakarta, IDM โย Dalam Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura ke-36 pada bulan September 2024 lalu, prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri (Yonif) 411/Pandawa Kostrad mengajarkan prajurit Batalyon 5 Resimen Infanteri Singapura (5th Battalion Singapore Infantry Regiment/5SIR) bertahan hidup di hutan dengan makan ular.ย
“Kami ajarkan bagaimana bertahan hidup dengan memakan ular. Teknik menangkap, membunuh, dan bagian mana yang bisa dimakan,ย itu kami ajarkan pada mereka,” kata Kapten Inf. Marko Budi Sinaga kepada Indonesia Defense Magazine yang berpartisipasi meliput Latma tersebut. Marko adalah Komandan Regu dalam Latma antardua negara di Asia Tenggara ini.ย
Baca Juga:ย Satgas Perbatasan Berikan Wawasan Kebangsaan di Taman Baca Masyarakat
Selain makan ular, lanjut Marko mereka juga mengajarkan para anggota SAF cara bertahan hidup dengan memanfaatkan tumbuhan.
Menurutnya dengan kegiatan ini memberikan kesan terbaru baik untuk Yonif 411/Pandawa Kostrad maupun SAF.
“Pertama, bangga pastinya jadi bagian dari latihan ini, walaupun kadang terkendala bahasa tapi kita diuntungkan dari anggota mereka yang berasal dari Melayu. Mereka mengajarkan cara memasang bobby trap (jebakan ranjau dengan bahan peledak), cara mengaktifkan dan menggunakannya.ย Selain itu mereka memperkenalkan teknik pertempuran dalam ruangan,โ kata Marko.
Baca Juga: TNI AU akan Bangun Satuan Radar, Mampu Deteksi Sasaran hingga 470 Kilometer
Prajurit Yonif 411/Pandawa Kostrad lanjut Marko, juga bertukar ilmu pada tentara SAF. โDalam pertempuran hutan, kami membagi pengetahuan mengenai teknik penyergapan musuh. Di Indonesia untuk melakukan penyergapan, tim dibagi menjadi beberapa kelompok. Seperti kelompok bantuan yang tugasnya membantu. Kelompok pengaman, khusus mengamankan. Kelompok penyerbu bertugas menyerbu sasaran,” ungkap Marko.
Untuk diketahui Latma ini berjalan selama selama 12 hari dengan berbagai materi kegiatan. Latma ini diikuti 105 prajurit TNI AD, dan 105 personel SAF. (rr)