Jakarta, IDM โย Komandan Lanud Leo Wattimena Morotai, Kolonel Pnb Sukarno memimpin rapat koordinasi pembangunan Satuan Radar (Satrad) ground controlled interception (GCI) di Morotai pada Jumat (7/3) lalu.
Pembahasan dalam rapat ini di antaranya master plan pembangunan radar, desain teknis, tahapan proyek, serta aspek pendukung lainnya. Tim radar yang bekerja sama dengan PT LEN turut meninjau lokasi yang direncanakan untuk memastikan kesesuaian lahan dengan perencanaan teknis yang telah disusun.
Baca Juga:ย Menhan Sjafrie dan Menhan Vietnam Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan
Pembangunan Satrad dijadwalkan dimulai pada Mei 2025, dengan pemasangan unit radar pada Mei 2026. Setelah beroperasi, radar ini akan menjadi bagian integral dalam sistem pertahanan udara nasional, memperkuat pengawasan wilayah udara Indonesia Timur terhadap berbagai potensi ancaman.
Selain aspek pertahanan, pembangunan Satrad ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan beroperasinya radar dan bertambahnya aktivitas personel di Morotai, sektor ekonomi setempat diprediksi akan tumbuh.
Baca Juga: Satgas Perbatasan Berikan Wawasan Kebangsaan di Taman Baca Masyarakat
Rencananya radar yang akan dibangun memiliki kemampuan deteksi sasaran hingga 470 km serta identifikasi target pada jarak 390 km.
Ketua tim radar, Kolonel Sus Eko Susilo Utomo mengatakan bahwa pembangunan radar ini merupakan langkah strategis dalam menjaga kedaulatan udara serta bagian dari transformasi pertahanan udara yang adaptif dan berbasis teknologi terbaru.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh tim aset Lanud Leo Wattimena, perwakilan PT LEN, serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pulau Morotai. (nhn)