Jakarta, IDM โ Sebanyak 24 penerbang TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan seorang penerbang Angkatan Udara Malaysia (Tentera Udara Diraja Malaysia/TUDM) mengikuti pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) TNI AU Angkatan ke-91 (A-91) yang digelar di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Penerangan Lanud Adisutjipto dalam keterangan resminya yang dikutip dari Instagram @lanud_adisutjipto_yogyakarta, Selasa (4/3) menjelaskan, puluhan penerbang TNI AU dan TUDM tersebut akan menempuh pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang selama 6 bulan, yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahapan bina kelas serta bina terbang.
Baca Juga: Lanud Roesmin Nurjadin Uji Kemampuan Tempur dalam Latihan Matra Udara I Bido Gesit 2025
Prosesi pendidikan diawali dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Setiawan, mewakili Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Dankodiklatau) Marsdya TNI Arif Mustofa, di Gedung Jupiter Lanud Adisujipto, Senin (3/3).
Dankodiklatau berpesan agar para perwira siswa dapat memaksimalkan momentum pendidikan ini untuk mengasah kemampuan, pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan. Dengan demikian, mereka dapat menjadi seorang instruktur penerbang yang tangguh, andal, serta profesional.
โJadikan momentum pendidikan ini sebagai kehormatan dan kebanggaan karena para perwira siswa nantinya akan memiliki kualifikasi instruktur penerbang dan akan mendidik calon-calon penerbang muda,โ ungkap Dankodiklatau dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danlanud Adisutjipto.
Baca Juga: Satgas Indobatt XXIII-R Bantu Pemulihan Situasi Pasca Gencatan Senjata di Lebanon Selatan
Mengakhiri sambutannya, Komandan Kodiklatau berharap semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan ini dapat menerapkan manajemen risiko hingga keselamatan terbang dan kerja dengan proporsional.
โ Mission accomplished, safety always, sehingga komitmen TNI Angkatan Udara untuk mempertahankan โZero Accidentโ dapat terwujud,โ tegas Marsdya TNI Arif Mustofa. (yas)