Jakarta, IDM โย Staf Civil Military Coordination (CIMIC) Satgas Indobatt XXIII-R menggandeng sejumlah pihak, yakni Civil Affairs dan G9 Project SE mengunjungi sejumlah sekolah di Lebanon Selatan untuk melakukan kegiatan ‘identification project’, akhir pekan lalu.
Langkah ini dilakukan untuk memulihkan situasi pasca gencatan senjata atau wilayah tanggungjawab (area of responsibility) Indobatt. Sejumlah sekolah yang dikunjungi adalah Froun Public School; Ghandouriyah Public School; dan Tulin Public School.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek dan mengidentifikasi apakah sekolah-sekolah tersebut memerlukan bantuan,” tulis keterangan di instagram @pmpp.tni, Senin (3/3).
“Sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar kembali normal dan tidak ada kendala,” sambungnya.
Kasi CIMIC Satgas Indobatt, Mayor Chk Eka Yudha Kurniawan menyampaikan bahwa agenda ini sangat penting untuk memantau kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat untuk mempercepat pemulihan situasi pascaperang.
“Project Identification kali ini memang terfokus pada sekolah-sekolah, dikarenakan selama konflik terjadi semua sekolah tidak dapat beroperasi,” tutur Eka.
Baca Juga: Ikuti Rakor Bidang Pangan, Kemhan Tekankan Komitmen terhadap Program MBG
“Ada beberapa sekolah yang rusak total akibat perang, kemudian ada juga yang kaca-kacanya pecah karena impact ledakan seperti sekolahan di Tulin,” tambahnya.
Adapun gencatan senjata antara Palestina dan Israel pada akhir Januari 2025, berdampak pada sejumlah negara, salah satunya Lebanon Selatan. Negara tersebut mulai mengoperasikan sejumlah sekolah yang tidak mengalami rusak berat mulai 18 Februari 2025. (un)