Selasa, 11 Maret 2025

TNI AL Perlu Pengembangan Sistem Keamanan Pantai untuk Awasi “Choke Point”

Jakarta, IDM โ€“ย Asisten Komunikasi dan Elektronika Kepala Staf Angkatan Laut (Askomlek KSAL) Laksamana Muda Tri Harsono, mengatakan TNI AL memerlukan pengembangan sistem keamanan pantai di wilayah yang sulit terjangkau.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, berada di antara dua benua dan samudera, mempunyai lebih dari 17.000 pulau serta sumber daya alam melimpah.

Dengan luas perairan mencapai 6,4 juta kilometer persegi, dan garis pantai sepanjang 108.000 kilometer, wilayah strategis ini menjadikan Indonesia memiliki peran penting dalam jalur perdagangan internasional.

Baca Juga:ย Kemhan Akan Perbarui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Republik Ceko

“Untuk menjaga perairan Indonesia TNI AL memiliki sistem pengawasan pantai yang berjaringan dari tingkat armada hingga pusat yang dapat memantau semua kegiatan di laut teritorial Indonesia,” Harsono, saat menghadiri focus group discussion PT LEN, Bandung, dikutip dari laman TNI AL, Selasa (18/2).

Harsono mengungkapkan TNI AL memerlukan adanya pengembangan sistem keamanan pantai untuk meningkatkan kewaspadaan pengamanan, khususnya di sejumlah wilayah yang menjadi titik sempit (choke point).

“Dengan demikian, maka TNI AL akan mudah mengawasi kegiatan di seluruh choke point Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)” ungkapnya.

Baca Juga:ย KSAU Terima Laporan Kenaikan Pangkat 12 Pati TNI AU, Ini Nama-namanya

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, menyebutkan pada rapat pimpinan (rapim) TNI AL 2025 membahas kebutuhan sensor bawah laut untuk ditempatkan di ALKI I, II, dan III.

Hal tersebut bertujuan mendukung penguatan pengamanan terhadap 8 titik sempit jalur pelayaran (choke points) di tiga wilayah ALKI tersebut.

“Kita memiliki 8 choke points penting itu semua harus dijaga (salah satunya) sensor bawah air untuk mendukung pengamanan di ALKI I, II maupun III. Semua kita bahas,” ungkap Ali, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta, Kamis (6/2) lalu.

Kemudian, TNI AL juga bakal memperkuat masing-masing Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dan bersinergi dengan kementerian serta lembaga terkait yang juga memiliki sensor maupun pos pengawas.

Baca Juga: KSAD Lepas Sejumlah Satwa Langka di Gunung Sanggabuana

“TNI AL juga bakal bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya yang memiliki juga sensor maupun pos pengawas. Kita juga akan memperkuat puskodal, harapannya bisa mengawasi seluruh perairan Indonesia, termasuk dengan (delapan) choken points tersebut,” lanjut Ali.

Pada Kamis (3/1) lalu, Ali juga sempat mengatakan modernisasi armada kapal perang permukaan akan dilengkapi dengan peralatan sensor-sensor canggih untuk pengawasan terhadap beberapa choke points.

“Kapal-kapal yang ada nantinya kita lengkapi juga dengan peralatan sensor yang lebih canggih, bagaimana kita menjaga beberapa choke points ini dengan sensor-sensor yang ada di darat maupun bawah laut,” kata Ali. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Panen Padi untuk Program Ketahanan Pangan Nasional di Lanud Halim Perdanakusuma

Petani beraktivitas saat panen padi di Taman Wisata Edukasi Pertanian Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer