Jakarta, IDM โย Pembongkaran pagar laut ilegal di perairan Tangerang yang dilakukan oleh para prajurit TNI AL merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Mereka harus memberanikan diri melaut di tengah gelombang yang tidak menentu hingga beberapa di antaranya mengalami cedera saat mencabut jajaran pagar bambu tersebut.
Asisten Operasi Komandan Lantamal (Asops Danlantamal) III Kolonel Laut (P) Puryanto, mengungkapkan sejumlah 7 prajurit TNI AL mengalami kecelakaan kerja saat membongkar pagar laut di perairan Tangerang, di antaranya tersayat bilah bambu, tersangkut kail pancing hingga tersengat ikan pari.
“(Beberapa) anggota kami saat melaksanakan operasi, ada 7 orang mengalami kecelakaan kerja. 3 terkena sengatan ikan pari, 2 terkena kail pancing pada kaki, dan 2 orang tangannya tersayat oleh bilah bambu saat memasang tali-tali di pagar laut,” ungkapnya, saat memaparkan laporan pembongkaran pagar laut, Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Kamis (13/2).
Baca Juga:ย Tersisa 1 Km, Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Dituntaskan Hari Ini
Merespons hal tersebut, Asisten Potensi Maritim Kepala Staf Angkatan Laut (Aspotmar KSAL) Mayjen (Mar) Hermanto, mengatakan saat ini sebagian prajurit yang terluka sudah membaik dan kembali beraktivitas seperti biasa. Sementara, 3 orang lainnya yang tersengat ikan pari dan terkena kail pancing masih dirawat di RSAL dr. Mintohardjo, Jakarta.
“Itu sudah diatasi. Ada yang tersengat ikan pari dan lain sebagainya. Itu alamiah. Sementara yang terkena kail (karena) nelayan kita juga membentang jaring dan mancing, jadi masih ada yang tertinggal. Sekarang (masih) dirawat, mungkin siang ini sudah bisa kembali. Nggak ada masalah. Sudah diobatin,” kata Hermanto.
Apresiasi Nelayan di Tangerang
Basuki Rahmat (51) seorang nelayan dari pantai Tanjung Pasir, Tangerang, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan para prajurit TNI AL dalam membantu kemudahan akses mereka untuk mencari ikan, dengan membongkar jajaran pagar laut ilegal.
“Saya bersyukur dan terima kasih atas kerja sama bapak-bapak prajurit TNI AL dengan para nelayan untuk membongkar pagar laut dengan sukses, walaupun gelombang dan angin menerjang. Saya angkat topi untuk kalian,” ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Pagar Laut Terulang, TNI AL Akan Bentuk Tim dan Tingkatkan Patroli
Basuki dan para nelayan lainnya dapat melaut dengan mudah, tanpa harus kesulitan mengambil rute yang jauh karena sebelumnya terhalang oleh keberadaan pagar bambu yang terbentang di perairan Tangerang sepanjang 30,16 km itu.
“Dengan terbongkarnya pagar laut, bapak-bapak nelayan semua bisa melalui, yang tadinya nggak bisa melewati, melaut sudah gampang, yang tadinya mereka harus berputar, sekarang bisa lurus aja. Ini mengurangi bahan bakar solar, dan ikan-ikan sudah mulai mudah kami dapat,” imbuhnya.
TNI AL bersama masyarakat nelayan akan menuntaskan pembongkaran jajaran pagar laut ilegal di perairan Tangerang yang tersisa sepanjang 1,36 km, di wilayah Kronjo, pada hari ini. Adapun sejak Rabu (12/2) kemarin, TNI AL berhasil membongkar pagar laut sepanjang 28,8 km di perairan Tangerang, wilayah perairan Tanjung Pasir, Kronjo hingga Mauk. (at)