Jakarta, IDM – Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces of the Philippines/AFP) mengatakan bahwa kehadiran sistem peluncur rudal Typhon Amerika Serikat (AS) di Filipina merupakan wujud dari hubungan pertahanan kedua negara yang telah lama terjalin sekaligus meningkatkan kesiapan militer serta interoperabilitas.
“Tujuan utama dari pengerahan ini adalah untuk memperkuat kesiapan militer Filipina, meningkatkan pengenalan dan interoperabilitas kita dengan sistem persenjataan canggih, dan mendukung keamanan regional,” kata juru bicara AFP Kolonel Francel Margareth Padilla melansir Pna.gov.ph, laman media pemerintah Filipina, Jumat (24/1).
Baca Juga: Sebanyak 653 Truk Bantuan Kemanusiaan Kembali Memasuki Gaza
Sebelumnya, Cina mengecam pengerahan sistem Typhon ke Filipina, dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam perdamaian dan keamanan regional. Padilla menegaskan, pemerintah Filipina dan AS berkoordinasi erat dalam pengerahan sistem tersebut.
“Pengaturan ini mencerminkan pertimbangan operasional bersama dan konsultasi bersama antara kedua negara kita. Mengenai durasi penempatan dan masalah terkait lainnya, keputusan ini dibuat dengan koordinasi yang erat dengan sekutu dan mitra kami agar selaras dengan persyaratan operasional dan keamanan,” imbuhnya.
Selain itu, ia mengungkapkan alasan sistem Typhon dipindah ke tempat baru di Filipina, yang dirahasiakan lokasi tepatnya, adalah untuk tetap menjaga keamanan. Awalnya, Typhon ditempatkan di Kota Laoag dan digunakan untuk melatih pasukan AFP dalam latihan bersama dengan AS pada tahun lalu.
Baca Juga: Korut Diduga akan Kirim Pasukan Tambahan ke Rusia
“Setiap kali kami melakukan latihan apa pun, kami tidak memberikan pengumuman sebelumnya, agar tidak membahayakan keamanan kami,” imbuh Padilla.
Ketika ditanya tentang reaksi Cina terhadap masalah tersebut, Padilla mengatakan, “tidak ada satu entitas pun yang dapat mendikte bagaimana kami akan melakukan pengerahan pasukan dalam hal pertahanan kami. Merupakan hak asasi setiap negara untuk meningkatkan dan memperkuat pertahanan mereka”. (bp)