Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menegaskan TNI AL bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secepatnya akan menyelesaikan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang, Banten.
Adapun TNI AL bersama KKP menargetkan pembongkaran pagar laut yang membentang sepanjang 30 km di perairan Tangerang itu dituntaskan dalam beberapa hari ke depan.
“Pembongkaran ini akan berlangsung dalam beberapa hari dan untuk hari ini, ditargetkan tercabut sebanyak 5 km,” tegas Ali saat menyaksikan langsung pembongkaran pagar laut di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Rabu (22/1).
Baca Juga: Satgas Yonif Raider 323 Gelar Kegiatan Teritorial di Pos Eromaga
Ali menekankan, TNI AL akan selalu tegak lurus sesuai perintah presiden untuk menuntaskan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang. Hal ini juga merupakan implementasi TNI AL yang berpihak kepada rakyat, dengan membantu para nelayan di sekitar untuk memudahkan mencari ikan.
“Pembongkaran pagar laut ilegal ini perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. TNI AL akan berupaya secepat mungkin membongkarnya, dengan adanya stakeholder terkait maka akan memudahkan dalam menuntaskan kesulitan para nelayan mencari nafkah,” ujarnya.
Pembongkaran pagar laut ilegal, lanjutnya, juga sebagai tugas pokok dari TNI AL, yakni Undang-Undang TNI nomor 34 tahun 2004, yaitu pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
“Beberapa kecamatan di daerah sini adalah binaan dari Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Dispotmaral). Jadi, kami bertekad untuk membantu kesulitan masyarakat semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Baca Juga: Koopsudnas Gelar Bakti Sosial Memperingati HUT ke-3
Kali ini, TNI AL bersinergi dengan KKP untuk membongkar pagar laut di perairan Tangerang, dengan mengerahkan total 2.593 orang yang terdiri dari prajurit, nelayan sekitar, KKP, Polairud, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP).
Kali ini, TNI AL menambah sekitar 153 prajurit dari total sebelumnya sebanyak 600 prajurit, sekarang menjadi 753 prajurit. Selain itu, TNI AL turut mengerahkan puluhan kendaraan tempur (ranpur) hingga kapal kecil.
Adapun puluhan alutsista tersebut terdiri dari 1 unit kendaraan amfibi pengangkut artileri (Kapa), 2 unit LVT Marinir, 3 unit opleger, 3 unit sea rider, 6 unit perahu karet, 9 truk untuk pasukan, 2 unit kendaraan kawal, beberapa kapal lainnya hingga terdapat 1 unit ambulans yang siaga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, masih enggan berkomentar terkait siapa pelaku di balik pemagaran laut di perairan Tangerang, kendati proses pembongkaran pagar tersebut sudah dilakukan.
Baca Juga: Pimpin Sertijab, Danlanud Adisutjipto: Skadik 104 Berperan Penting Mempersiapkan Airman yang Andal
“Belum, kami masih pendalaman. Kan enggak boleh menuduh siapapun,” ungkap Sakti.
Terkait dengan pemanggilan pihak-pihak yang dicurigai sebagai pelaku pemagaran ini, Sakti menyatakan hal tersebut masih menjadi bagian dari proses investigasi yang tengah berlangsung.
“Untuk investigasi kami akan pendalaman,” lanjutnya.
Kemudian, saat ditanyakan mengenai keterlibatan salah satu korporasi properti besar dalam pagar laut Kabupaten Tangerang ini, Sakti mengaku belum mengetahui hal tersebut.
Baca Juga: Divif 3 Kostrad Terima 9 Rantis Maung dari Kemhan RI
“Coba cek (Kementerian) ATR/BPN. Sabar lah ya,” kata Sakti.
Untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang, Sakti menyebut Kementerian KKP akan melakukan pengawasan ruang laut di seluruh Indonesia.
“Kami mengawasi ruang laut seluruh Indonesia. Jadi kami pastikan kalau wilayah tersebut secara ekologi itu menjadi sesuatu yang sangat penting, bahwa itu tidak boleh terjadi ada bangunan dan lain sebagainya, maka itu kami tetapkan bahwa wilayah itu tidak boleh ada apa-apa,” pungkasnya. (at)