Jakarta, IDM – Perundingan untuk mencapai gencatan senjata sekaligus pembebasan tawanan perang antara Hamas-Israel hampir rampung, demi menyelesaikan konflik yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu.
Dilansir dari BBC, Senin (23/12), otoritas Palestina yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa perundingan itu telah 90% selesai tetapi masih ada beberapa masalah yang perlu dijembatani.
Baca Juga: Terus Bertambah, Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 45.227 Orang
Salah satu poin utama yang masih menjadi perdebatan adalah keberadaan militer Israel yang terus berlanjut di koridor Philadelphia, wilayah strategis di Gaza Selatan, di sepanjang perbatasan dengan Mesir.
Otoritas Palestina itu mengungkapkan, berdasarkan perundingan dengan mediator di Doha, terdapat kemungkinan pembentukan zona penyangga selebar beberapa kilometer di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza. “Israel akan mempertahankan keberadaan militer di area ini”, kata otoritas Palestina tersebut.
Baca Juga: Korsel Sebut Korut akan Kirim Pasukan dan Senjata Tambahan ke Rusia
Dengan terselesaikannya beberapa perdebatan ini, kata dia, gencatan senjata tiga tahap yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dapat direalisasikan segera.
Ia menjelaskan, warga sipil yang mengungsi akan dapat kembali ke wilayah utara, di bawah sistem pengawasan Mesir atau Qatar, dan akan ada sekitar 500 truk per hari yang membawa bantuan ke wilayah tersebut. Lalu, nantinya Gaza akan diawasi oleh sebuah komite teknokrat yang mendapat dukungan dari semua faksi Palestina. (bp)