Jakarta, IDM โย Asintel KSAU Marsda TNI Benedictus Benny membuka Focus Group Discussion (FGD) Sandi dan Siber (Sansiber) tahun anggaran 2024 yang digelar di Jakarta, Kamis (28/8).
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, seluruh personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) diharapkan dapat memiliki kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam melaksanakan upaya pencegahan, identifikasi, serta pemulihan terhadap keamanan dan serangan siber.
Baca Juga:ย Panglima TNI Lantik Kasum TNI, Irjen TNI dan Pangkogabwilhan III
“Dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir ini, kita semua telah menyaksikan betapa cepatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang siber yang berevolusi serta bertransformasi,” jelas Asintel KSAU dalam sambutannya dikutip dari keterangan TNI AU, Kamis (29/8).
Ruang siber, lanjut Marsda Benedictus, dapat menimbulkan ancaman yang membahayakan individu dan institusi, termasuk TNI dan Polri, serta berpotensi membahayakan bangsa serta negara secara umum.
Baca Juga:ย Prajurit Yonif 432 Kostrad Lakukan Perawatan Berkala PLTS di Pos Mapenduma
Pada penyelenggaraan FGD Sansiber tahun ini, dua narasumber dihadirkan, yakni Aare Reintam (Chief Operating Officer) serta Ardi Sutedja.
Keduanya menyampaikan materi yang terkait dengan tema acara yaitu tentang “Mewujudkan Ketahanan Siber TNI AU (Cyber Resilience) Guna Menghadapi Ancaman Siber pada Masa yang Akan Datang”. (yas)