Jumat, 17 Mei 2024

KSAL: Komandan dan Perwira Pengawak KRI Harus Berani dan Berbuat Benar

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Komandan dan Perwira pengawak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) harus berani dan berbuat benar. Sebagai prajurit Jalasena mereka tidak boleh takut, tetapi harus berani yakni berani dalam mengambil resiko, berani menyampaikan pendapat, berani mengambil keputusan, dan berani bertanggung jawab.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam kesempatan tatap muka  kepada seluruh Komandan KRI dan Perwira KRI di jajaran Koarmada I, Koarmada II, Koarmada III dan Kolinlamil yang berada di pangkalan maupun daerah operasi. Tatap muka dilaksanakan melalui Vicon (Video Conference) yang terpusat di Mabesal Cilangkap, Rabu (22/12/2021).

“Hadapi semua persoalan, hadapi semua tantangan. Tatap masa depan dengan keberanian karena tantangan tidak akan pernah berakhir hingga kalian pensiun nanti,” ujar KSAL seperti dikutip dari laman TNI AL, tnial.mil.id, Kamis (23/12/2021).

Selain itu, KSAL juga menyampaikan sejumlah poin penting lainnya sebagai penekanan. Di antaranya untuk menjadi seorang Komandan KRI, seorang perwira harus melewati proses yakni menjalani jabatan-jabatan seperti Padiv, Kadep, dan Palaksa. Selanjutnya bagi Komandan KRI harus mengecek apakah kebutuhan personelnya telah terpenuhi atau belum.

Bagi KRI, terutama saat melaksanakan operasi, KSAL mengimbau agar ciptakan komunikasi yang baik dengan kapal-kapal lain yang melintas di wilayah laut Indonesia. Dan yang juga penting adalah Komandan KRI harus bisa menciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis dengan prajuritnya.

Pengarahan KSAL ini diikuti oleh sebanyak 558 perwira KRI di jajaran Koarmada II yang berada di pangkalan secara online dan bertempat di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Surabaya. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER