Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo secara resmi menghentikan operasional Helikopter SA-330 Puma usai alutsista kebanggaan TNI Angkatan Udara (TNI AU) itu dikerahkan dalam sejumlah operasi selama 45 tahun.
“Helikopter SA-330 Puma telah mengukir tinta emas dengan memberikan kontribusinya untuk TNI AU selama 45 tahun pengabdian. SA-330 Puma merupakan bagian dari sejarah alutsista yang pernah dimiliki TNI AU dan telah melahirkan banyak pemimpin TNI AU berprestasi,” ungkap KSAU dalam acara ‘Pemberhentian Operasional Helikopter SA-330 Puma’ yang digelar di hanggar Skadron Udara 8, Lanud Atang Sendjaja (Ats), Bogor, Jumat (29/12).
Baca Juga:ย Personel Lanud Raden Sadjad Natuna Asah Kemampuan Penanggulangan Kondisi Darurat
Melansir keterangan TNI AU, Minggu (31/12), pemberhentian operasional helikopter ini menjadi sebuah keniscayaan dan bagian dari proses modernisasi alutsista TNI AU.
Prioritas anggaran juga menjadi alasan lainnya lantaran pembelian helikopter baru dinilai sebagai langkah yang lebih efisien dan murah jika dibandingkan dengan total biaya perawatan SA-330 Puma.
Setelah ini, SA-330 Puma akan menjadi bagian dari koleksi Museum Pusat TNI AU ‘Dirgantara Mandala’ (Muspusdirla) yang berlokasi di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Baca Juga:ย Askomlek KSAU : Aplikasi Single Dashboard Disiapkan untuk Kelola Data dan Arsip TNI AU
“Helikopter ini akan menjadi koleksi ‘ready to fly’ yang tentunya akan sangat menarik, di mana helikopter dimuseumkan dengan kondisi siap terbang karena masih ada jam terbang tersisa,” tulis TNI AU.
Untuk menuju Yogyakarta, SA-330 Puma harus melakukan ferry flight rundown yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron 8 Lanud Ats Bogor, Mayor Pnb Adam Hardiman Ali pada Sabtu (30/12). Rute yang ditempuh dalam penerbangan ini meliputi Lanud Atang Sendjaja – Lanud Suryadharma – Lanumad Ahmad Yani – Lanud Adisutjipto. (yas)