Jakarta, IDM โย TNI AL akan menggelar penembakan senjata khusus pada latihan operasi laut gabungan (latopslagab) 2025 untuk menguji kesiapsiagaan kapal perang atau KRI dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran.
Rencana itu diungkapkan dalam paparan rencana garis besar penembakan senjata khusus yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, turut dihadiri Pangkoarmada II Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya, Jakarta, Senin (19/5).
“Penembakan senjata khusus jadi salah satu titik fokus dalam latihan ini, sebagai bentuk evaluasi atas efektivitas sistem persenjataan, taktik tempur laut, dan kesiapan personel,” kata Ali, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Selasa (20/5).
Baca Juga:ย Di Tengah Latihan Bersama Elang Indopura XXIII, TNI AU dan RSAF Gelar Bakti Sosial
Kemudian, dalam paparan yang disampaikan Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmada II Kolonel Laut (P) I Gede Putu Iwan, dijelaskan berbagai skenario latihan, metode pelaksanaan, dan kesiapan kapal perang yang terlibat.
Selain itu, juga dibahas rencana pemanfaatan alutsista strategis atau persenjataan seperti rudal yang akan digunakan dalam skema latihan penembakan.
Tahun lalu, TNI AL tercatat dua kali menggelar penembakan senjata khusus pada latihan operasi laut gabungan 2024. Pada Mei, lima kapal perang sukses menembakkan rudal dan torpedo di Laut Bali.
Baca Juga:ย Prajurit Zeni Marinir Pelajari Alat Theodolit untuk Kemampuan Teknik Sipil Militer
Dari kelima kapal perang yang melakukan penembakan, empat di antaranya kapal perang permukaan yang terdiri dari KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625 menembakkan rudal Exocet MM40 Block 3, KRI Yos Sudarso-353 dengan rudal C-802, dan KRI Sultan Hasanuddin-366 meluncurkan torpedo A244S.
Sedangkan satu kapal perang lainnya merupakan kapal selam KRI Alugoro-405 yang melakukan penembakan torpedo Black Shark.
Kemudian, pada Desember 2024, TNI AL kembali menggelar penembakan senjata khusus dalam latihan operasi laut gabungan II sebagai puncak peringatan HUT Armada RI.
Baca Juga: Kapuspen TNI: Kami Terima dengan Tangan Terbuka Jika Anggota OPM Kembali ke NKRI
KRI RE Martadinata-331 dikerahkan untuk menembakkan rudal Exocet MM-40 B3 dan berhasil menghancurkan sasaran strategis darat di Pulau Gundul, Karimun Jawa, yang berjarak 66,6 km dari unsur penembak.
Selain dari rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM-70 Grad milik Korps Marinir yang berada di atas geladak KRI Teluk Amboina-503. (at)