Jakarta, IDM โย Sebanyak 40 personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengikuti pelatihan sistem Arresting Cable BAK-12, Highline Dock, dan Emergency Airfield Lighting System di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (16/5).
Pelatihan tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia serta Amerika Serikat (AS), yang masing-masing diwakili oleh TNI AU dan Angkatan Udara AS (US Air Force/USAF).
Selain memperkokoh hubungan bilateral, pelatihan yang sama juga digelar untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan teknis serta operasional para personel TNI AU.
Baca Juga:ย Komandan KRI Singa-651 dan KRI Golok-688 Berganti, Ini Sosoknya
โPelatihan ini bertujuan agar para personel TNI AU mampu mengoperasikan perangkat secara profesional dan siap mendukung kelancaran operasional penerbangan militer dengan standar keselamatan tinggi,โ ungkap Letkol Sus Edi Putra, mewakili TNI AU.
Puluhan personel TNI AU yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari 16 peserta untuk pelatihan BAK-12, 8 peserta untuk Highline Dock, dan 16 peserta lainnya untuk pelatihan sistem pencahayaan darurat landasan. Usai pelatihan, mereka akan memperoleh sertifikat dan Kartu Tanda Operator resmi sebagai pengakuan atas kompetensinya dalam mengoperasikan sistem tersebut.
Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (19/5) menjelaskan, BAK-12 atau Barrier Arresting Kit-12 merupakan bagian dari sistem keselamatan penerbangan dalam situasi darurat dengan ukuran yang besar dan berat yang mencapai 24 ton.
Baca Juga: Penjelasan TNI AD Tentang Surat Telegram KSAD Amankan Kejaksaan
โBAK-12 merupakan perangkat kabel penahan laju pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon, yang dipasang di ujung landasan pacu untuk menghentikan pesawat secara cepat dan aman, khususnya di lanud yang memiliki panjang runway terbatas,โ jelas Dispenau.
TNI AU dilaporkan menerima Highline Dock pada 2022, sementara Emergency Airfield Lighting System dan perangkat BAK-12 pada 2025 sebagai hibah dari pemerintah Amerika Serikat. Hibah tersebut diiringi dengan dukungan pelatihan yang komprehensif, mencakup pengenalan, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan peralatan. (yas)