Jakarta, IDM – Sekitar 21 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada beberapa waktu lalu, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak tahun lalu menjadi 45.227.
Melansir AA, Minggu (22/12), Kementrian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa sekitar 107.573 orang lainnya terluka dalam serangan yang terus berlangsung hingga kini walaupun negosiasi gencatan senjata sedang diupayakan.
“Pasukan Israel menewaskan 21 orang dan melukai 61 lainnya dalam tiga pembantaian keluarga selama 24 jam terakhir. Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” katanya.
Baca Juga: AS Ungkap Kerahkan 2.000 Tentara di Suriah
Serangan Israel telah menuai kritikan global. Pada Minggu lalu, Human Right Watch (HRW) melaporkan bahwa Israel telah melakukan tindakan genosida karena tidak menyediakan air bersih bagi warga Palestina di Gaza.
HRW menjelaskan, pasukan Israel telah memblokir jaringan pipa yang menyalurkan air minum dari Israel ke Gaza. Lalu, Israel memutus pasokan listrik yang dibutuhkan untuk mengaktifkan pompa air cadangan di wilayah Gaza. Sehingga, pabrik desalinasi, sumur air, dan pabrik pengelolaan limbah berhenti beroperasi.
Baca Juga: Israel Sebut Diserang Rudal Houthi, 14 Orang Terluka
Serupa, Amnesty International turut menuduh Israel melakukan genosida. Dalam laporannya pada awal bulan ini, kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) yang berpusat di London itu mengatakan bahwa mereka telah melakukan analisis selama berbulan-bulan.
Kemudian, pada tanggal 21 November, International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (bp)