Jakarta, IDM – Sebanyak 25 personel TNI Angkatan Udara (TNI AU), yang merupakan perwakilan operator refueller dari masing-masing Satuan Pemakai (Satkai) tingkat III pangkalan TNI AU (Lanud) di seluruh Indonesia, mengikuti “Pelatihan Operator Refueller A-1 Tahun Anggaran 2025”.
Pelatihan yang digelar sejak 3-8 Februari 2025 tersebut dibuka oleh Kasubdisbekbmp Dismatau Kolonel Kal Achmad Espandiari, mewakili Kepala Sinas Materiel Angkatan Udara (Kadismatau) Marsma TNI R. Moch. Rosydi, di Fasilitas Pelatihan Pelita Air, Bandara Pondok Cabe, Tangerang, Senin (3/2).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kasubdisbekbmp, Kadismatau mengataan, pelatihan ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para operator dalam mengoperasikan refueller dengan baik dan benar.
Baca Juga: TNI AD Buka Suara Terkait Wacana Pembentukan Pasukan Drone
“TNI AU memastikan bahwa seluruh operator memiliki kompetensi sesuai standar, sehingga mampu menjalankan tugas dengan aman dan profesional. Selain itu, aspek lambangja (keselamatan kerja) juga menjadi perhatian utama dalam setiap operasional di lapangan,” ungkap Kadismatau dikutip dari keterangan foto dalam Instagram resmi TNI AU, @militer.udara, Rabu (5/2).
Program pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama di antara TNI AU dan PT Pertamina Patra Niaga dalam meningkatkan kesiapan operasional pengisian bahan bakar pesawat.
“Berdasarkan Technical Support Assistance (TSA) dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak, Pelita Air ditunjuk sebagai penyelenggara pelatihan dengan standar teknis yang telah ditetapkan,” jelas TNI AU.
Baca Juga: Bahas Kerja Sama Pertahanan, KSAU Terima Kunjungan Dubes Rusia
Melalui pelatihan ini, TNI AU menargetkan seluruh operator refueller memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan sesuai standar Pertamina, sehingga dapat mendukung kelancaran operasional penerbangan, baik dalam tugas rutin maupun dalam operasi strategis di masa mendatang.
Dalam enam hari pelatihan tersebut, puluhan peserta akan mengikuti dua tahap pelatihan, yang terdiri dari sesi teori dan praktik. Kemudian, pada hari terakhir pelatihan, mereka akan mengikuti praktik lanjutan serta ujian. Setelah menyelesaikan program ini, seluruh peserta akan memperoleh sertifikasi nasional yang diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan efisiensi dalam tugas mereka. (yas)