Jakarta, IDM โย Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Abraham Mose mengungkapkan senapan serbu Assault Military atau AM-1 generasi terbaru dari SS2, akan menjadi dukungan persenjataan bagi para prajurit di 5 batalyon infanteri (Yonif) penyangga daerah rawan.
Adapun ke-5 batalyon yang baru diresmikan hari ini oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Jakarta, Rabu (2/10), berada di wilayah Papua dan semuanya di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari.
“Sekarang kita masih (gunakan) untuk support pasukan-pasukan (TNI) di sini. Kita sangat berharap juga AM-1 kita akan masuk ke 5 batalyon penyangga ini,” ungkap Mose kepada Indonesia Defense Magazine.
Baca Juga:ย KSAD: Batalyon Penyangga Daerah Rawan Adalah Ide Prabowo yang Luar Biasa
Dikutip dari laman resmi Pindad, AM-1 merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO. Senapan ini memiliki panjang laras 14,5 inci, dilengkapi dengan popor teleskopik yang dapat ditarik ke arah belakang (ditarik).
Pindad juga menjelaskan, senapan serbu AM-1 memiliki panjang total 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal.
Sebelumnya, kehebatan AM-1 sudah diuji coba oleh pasukan elite TNI AD, yaitu Kopassus. Terbaru, pada Agustus lalu Korps Marinir juga berkesempatan menjajal senapan serbu tersebut yang dipraktikan langsung oleh Dankormar Mayjen (Mar) Endi Supardi di Cilandak, Jakarta, Kamis (1/8).
“Senjata AM-1 mudah dioperasikan. Bobotnya lebih ringan, nyaman untuk digenggam dan tahan terhadap korosi dalam cuaca ekstrem,” ungkap Endi, dikutip dari keterangan Dispen Kormar.
Senapan serbu AM-1 itu juga sempat tampil dalam acara Asian Defence, Security and Crisis Management Exhibition and Conference (ADAS) 2024 di Filipina, pada 25-27 September. ADAS merupakan pameran pertahanan internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina. (at)