Jakarta, IDM โ Dandim 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga menyaksikan penyaluran program Makan Bergizi Gratis yang digagas Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia. Sebanyak 500 porsi makanan telah dibagikan di empat sekolah dalam seminggu terakhir.
Keempat sekolah tersebut adalah SD Inpres Sundei, SD Inpres Kajasbo, SD Inpres Adibai, dan SMP Negeri 1 Biak Timur.
Letkol Inf Marsen Sinaga menegaskan bahwa TNI AD hadir untuk mendampingi dan mendukung program MBG sejalan dengan komitmen dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Momen Prajurit TNI Perbaiki Kerusakan Polres Tarakan Akibat Bentrok
โDengan asupan bergizi, anak-anak akan lebih bersemangat ke sekolah, memiliki energi untuk belajar, dan tentu saja dapat meningkatkan prestasi akademik mereka,โ ungkapnya.
Ia juga menyoroti keberhasilan program serupa yang telah diterapkan KBF Indonesia di Papua, yang terbukti mampu meningkatkan tingkat literasi anak hingga 33% dalam waktu tiga bulan.
Program ini juga mendapat apresiasi dari para tenaga pendidik. Kepala Sekolah SD Inpres Sundei, Sherly Pamangin, mengungkapkan bahwa program ini membawa perubahan positif dalam kebiasaan belajar siswa.
โBanyak anak yang tidak sempat sarapan sebelum berangkat sekolah. Tapi dengan adanya program ini, mereka lebih rajin ke sekolah dan tidak lagi mengantuk saat pelajaran,โ tuturnya.
Baca Juga: Sekali Tembak Pratu Tafonao Langsung Jadi Juara, Sabet Emas
Ia berharap program seperti ini dapat terus berlanjut agar semakin banyak anak Papua mendapatkan akses ke makanan sehat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di daerah mereka.
Program Makanan Bergizi ini bukan hanya sekadar kegiatan sosial, tetapi juga investasi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua. Dengan adanya asupan bergizi yang cukup, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, memiliki daya pikir yang lebih baik, serta semangat belajar yang lebih tinggi.
Diharapkan, program ini dapat diperluas ke lebih banyak sekolah di Papua, demi memastikan bahwa tidak ada lagi anak yang belajar dalam keadaan lapar, karena setiap anak berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik. (nhn)