Jakarta, IDM โ Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melaporkan sebagian upaya TNI dalam ketahanan pangan, stabilitas keamanan, keamanan regional berupa diplomasi militer saat acara pengarahan presiden Prabowo Subianto kepada 1004 Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (7/2).
Agus menjabarkan dalam upaya ketahanan energi secara spesifik, TNI membantu melakukan pendataan, pendampingan operasi pasar, memastikan penjualan gas LPG 3 kg sampai ke pihak eceran.
“TNI juga melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat melalui para babinsa untuk meredam gejolak dan kepanikan masyarakat,” kata Agus.
Baca Juga: Satuan Produksi Prakarsa Prabowo Sudah Dibentuk Tingkat Kodim Hingga Kodam
Lebih lanjut, dalam meningkatkan stabilitas keamanan, Agus mengatakan pihaknya telah melatih dan melengkapi secara khusus personil Satuan Tugas (Satgas) yang akan melaksanakan tugas sehingga pelaksanaan tugas di daerah operasi dapat berjalan lancar, memperbesar hasil, dan menghindari korban jiwa.
“TNI juga melaksanakan operasi pengamanan perbatasan RI yang berhasil mengaggalkan penyelundupan narkoba dan penyelundupan orang,” jelas Agus.
Berikutnya dalam menjaga keamanan regional, TNI meningkatkan peran diplomasi militer dalam bentuk kunjungan kerja, courtesy call, konferensi, patroli terkoordinasi laut, patroli terkoordinasi udara, latihan bersama, dan operasi bantuan kemanusiaan dalam bentuk logistik, serta pengiriman tenaga medis.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Lanud Abd Saleh Berinovasi dengan Budidaya Jamur Tiram
“Diplomasi ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral maupun multilateral, memperkuat kerjasama keamanan regional, serta menciptakan stabilitas kawasan,” terang Agus.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga memastikan bahwa selaras dengan pengembangan visi TNI prima yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, TNI juga melakukan aktualisasi terhadap struktur organisasi, doktrin, dan latihan TNI.
“Selain itu kami juga melakukan reaktifasi Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), pembenahan TNI, optimasi lahan dan kompanisasi, serta kesejahteraan prajurit, khususnya yang ada di daerah operasi,” kata Agus. (rr)