Jakarta, IDM โ Komandan Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024 Komodor Michael Harris menekankan komitmen Australia untuk mengembangkan kawasan Indo-Pasifik yang makmur, stabil, dan damai.
“Salah satu tujuan strategi pertahanan nasional kami adalah dengan komitmen memajukan kawasan Indo-Pasifik yang menghormati kedaulatan (wilayah) dan hukum internasional,” tegas Harris di sela-sela kegiatan sandar kapal perang HMAS Adelaide, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (19/11).
Australia melakukan rangkaian kegiatan militer dalam misi Indo-Pacific Endeavour 2024 di 14 negara kawasan Asia Tenggara dan wilayah timur laut Samudra Hindia selama total 5 bulan.
Baca Juga: Berlayar dari Banyuwangi, HMAS Adelaide dan HMAS Stuart Australia Sambangi Jakarta
Dalam rangkaian Indo-Pacific Endeavor 2024, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) berkeliling ke 14 negara untuk berlatih bersama baik dalam skenario pertempuran ataupun untuk penanggulangan bencana, juga mempererat hubungan antarpersonel dan meningkatkan kapasitas prajurit masing-masing negara.
Sebanyak 14 negara yang menjadi tujuan IPE Australia tahun ini, yaitu Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Maladewa, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Dalam rangkaian itu, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menggelar latihan militer gabungan bersama ADF, untuk pertama kalinya. Latihan itu digelar dalam bentuk operasi gabungan tiga matra yang dilaksankan di Darwin, Australia, juga melibatkan operasi pendaratan amfibi di Banongan, Situbondo, Jawa Timur.
Baca Juga: Kepada Satgas Yonif 503 Kostrad, Warga Kemali: Situasi Keamanan Kondusif
Pascalatihan gabungan bersama Keris Woomera 2024 pada pekan lalu, kedua kapal perang Australia yang terlibat dalam misi Indo-Pacific Endeavour 2024 di Indonesia, yakni HMAS Adelaide dan HMAS Stuart, berkunjung ke Jakarta, pada hari ini dalam rangka port visit.
Harris mengungkapkan, HMAS Adelaide akan sandar hingga Sabtu (23/11). Selama empat hari sandar, para personel ADF akan melaksanakan pertukaran (sharing) pengetahuan dengan TNI.
“Kami akan melakukan kegiatan mengenai tanggap bencana dalam operasi kemanusiaan, hukum militer, kedokteran militer, perdamaian dan keamanan gender. Ini semua merupakan pertukaran informasi dua arah antara kedua negara untuk memajukan hubungan kami,” ungkap Harris. (at)