Jakarta, IDM โ Dislitbang AU dan PT Pindad berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan Bom MK-81 Live untuk pemenuhan kebutuhan TNI Angkatan Udara.
Dilansir keterangan Humas Pindad, Rabu, (19/2) kolaborasi ini sudah berjalan sejak periode tahun 2021-2022 dan berakhir dengan pemberian penghargaan dari Direktur Produksi PT Pindad, Hera Rosmiati kepada Tim Engineer Dislitbang AU atas kontribusi dalam pengembangan hingga persiapan produksi massal produk Bom MK-81 Live.
Baca Juga: KSAD Maruli: TNI AD Harus Diisi Orang-orang โGilaโ
“Kerja sama antara Pindad dengan Dislitbang AU sudah berjalan cukup lama. Dislitbang AU melaksanakan penelitian dan pengembangan hingga prototipe, tidak mungkin sampai pada tahap fabrikasi. Untuk itu, diperlukannya kolaborasi dengan Pindad karena Dislitbang AU tidak dapat berdiri sendiri. Diharapkan kerja sama ini dapat saling menguntungkan, dan kami siap untuk memfasilitasi litbang produk-produk pertahanan demi memenuhi kebutuhan TNI AU,โ kata Kadislitbang AU, Marsma TNI Teguh Dharmawan saat menerima penghargaan tersebut.
Bom MK-81 Live merupakan jenis General Purpose Bomb yang termasuk dalam golongan MK series. Bom MK-81 RI Live ini digunakan pada pesawat EMB-314 Super Tucano atau pesawat tempur berstandar NATO yang dioperasikan menggunakan fuze tipe mekanik (M904 atau M905).
Pelaksanaan kegiatan litbang ini berupa Reverse Engineering, pembuatan prototipe, uji konstruksi statis, dan uji operasional dengan pesawat Super Tucano. Bom MK-81 RI Live sudah melalui beberapa tahapan pengujian diantaranya Uji Kekuatan Struktur di Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Uji Peledakan Bom (uji statis) untuk mengetahui daya ledak dan pecahan dari badan bom, serta Uji Operasional. Saat ini, MK-81 RI Live telah tersertifikasi pada bulan Mei 2023.
Baca Juga: Calon Pengawak KRI Brawijaya-320 Ikuti Pelatihan Penguasaan Teknologi dan Senjata
Secara spesifikasi, MK-81 RI Live dibekali dengan berat mencapai 118 kg, panjang total sekitar 1,785 mm, panjang badan bom tanpa fuze 1,100 mm, diamenter badan bom mencapai 230 mm. Bentangan sirip ekor bom sebesar 324 mm dengan panjang ekor 706 mm. Bom ini dilengkapi Isian peledak bom berupa TNT, dengan berat isian peledak sebesar 44 kg. Proses produksinya pun dilakukan di PT Pindad, mulai dari pembuatan badan bom, komponen pendukung badan machining hingga pengisian ledak (filling TNT). (rr)