Jakarta, IDM – Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel (Mar) A.A. Gede Agung Jayaputra melepas keberangkatan prajurit yang tergabung dalam Satgas Kompi Komposit Marinir Operasi Pengamanan Perbatasan Laut Natuna Utara 2025, Jakarta, Kamis (30/1).
Para prajurit Kompi Komposit Marinir tersebut berangkat ke daerah perbatasan Laut Natuna Utara menggunakan KRI Teluk Manado-537.
“Selamat bertugas, saat ini merupakan momentum bersejarah karena kalian mendapatkan amanah yang sangat besar sebagai garda terdepan bangsa di wilayah yang sangat strategis,” ujar Jayaputra, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Jumat (31/1).
Baca Juga: Pilpres-Pilkada 2024 Berjalan Aman, Panglima Agus Apresiasi Jajaran TNI
Dia mengatakan, para prajurit Satgas Kompi Komposit Marinir akan menjalankan tugas sebagai pasukan penjaga dan pengamanan perbatasan di Laut Natuna Utara, selama setahun ke depan.
“Selama kurang lebih 365 hari, kalian akan melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan ketangguhan fisik, ketajaman pikiran serta integritas moral yang tinggi,” katanya.
“Kalian yang akan melaksanakan penugasan ini merupakan prajurit-prajurit yang telah dipilih, dilatih serta disiapkan dengan sangat baik. Oleh karena itu, saya yakin kalian akan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan optimal,” imbuhnya.
Baca Juga: Panglima Agus Ungkap Pentingnya Kemampuan Intelijen Strategis bagi Perwira TNI
Sebelumnya, Resimen Artileri 1 Marinir memeriksa kesiapan kendaraan tempur BVP-2 milik Batalyon Pertahanan Udara (Yonarhanud) 1 Marinir, untuk material tempur prajurit Satgas Kompi Komposit selama bertugas di perbatasan Laut Natuna Utara.
“Pemeriksaan ranpur milik Yonarhanud 1 Marinir ini untuk memastikan kesiapan material tempur dalam pelaksanaan Satgas Pengamanan Laut Natuna Utara (LNU) 2025,” ungkap Komandan Resimen Artileri 1 Marinir Kolonel (Mar) Bastian Setya Laksana Putra, Jakarta, Rabu (22/1).
Sementara itu, Komandan Yonarhanud 1 Marinir Mayor (Mar) Verdian menyampaikan kepada prajuritnya untuk selalu menjaga dan melaksanakan pemeliharaan material tempur, khususnya BVP-2 agar siap bertugas dalam operasi militer perang (Omp) maupun operasi militer selain perang (Omsp).
“Pastikan kembali kesiapan personel dan material sebelum berangkat. Laksanakan penugasan dengan sebaik-baiknya, tetap jaga kekompakan dan juga pelihara kesiapan material tempur yang kita miliki selama di daerah penugasan,” ujar Verdian.
Di Kepulauan Natuna, tepatnya di Setengar, TNI menugaskan Satgas Komposit Marinir untuk menjaga wilayah terluar dan terdepan Indonesia. Tidak hanya itu, di beberapa pulau terluarnya, misalnya di Pulau Laut dan Pulau Sekatung, pasukan Marinir yang tergabung dalam Satgas Marinir Pengamanan Pulau Terluar juga menjaga pulau-pulau terdepan Indonesia itu.
Dalam rentang waktu hampir 30 tahun, Korps Marinir mengirimkan prajuritnya ke daerah-daerah perbatasan misalnya seperti di Blok Ambalat, yang merupakan daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, juga ke pulau-pulau terluar, yang sebagian besar tak berpenghuni, untuk menegakkan kedaulatan sekaligus menjaga keamanan. (at)