Jakarta, IDM – Para penerbang TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Australian Air Force (RAAF) kembali mengasah kapabilitas, interoperabilitas, dan profesionalitas mereka melalui latihan bersama (latma) Elang Ausindo 2023 yang digelar di Manado pada 18 hingga 30 September 2023.
Dalam sesi latihan Senin (25/9), penerbang angkatan udara kedua negara berlatih aspek penting dalam operasi militer udara, yaitu misi Defensive Counter Air (DCA) dan misi Offensive Counter Air (OCA). Latihan ini bertujuan untuk menguji koordinasi dan kesiapan tim dalam menjaga kedaulatan udara.
Baca Juga:ย Potret Perjuangan Prajurit TNI Jaga Perbatasan di Papua
Dalam latihan misi DCA atau Lawan Udara Defensif, TNI AU dan RAAF masing-masing mengerahkan dua pesawat tempur F-16 dan F-35 untuk tergabung dalam tim biru. Tim tersebut mengambil peran dalam mempertahankan wilayah udara dari potensi ancaman musuh.
โDi sisi lain, tim merah mengemban misi OCA atau Lawan Udara Ofensif. Mereka berfokus pada taktik serangan udara ofensif untuk menghancurkan kekuatan udara musuh dan memitigasi potensi ancaman wilayah yang akan mereka serang. Tim ini juga terdiri dari 2 pesawat F-16 dan 2 pesawat F-35 RAAF,โ tulis TNI AU dalam keterangan foto instagram @militer.udara, Selasa (26/9).
Baca Juga:ย Pangkostrad Pastikan Ada Pemulihan Psikologis Prajurit yang Diduga Jadi Korban Pelecehan Atasannya
Selanjutnya, mereka menggelar latihan misi pengisian bahan bakar di udara (air to air refueling) untuk menambah waktu operasi udara. Dalam sesi latihan ini, RAAF mengerahkan pesawat tanker KC-30 dari 33rd Squadron.
โLatihan ini memerlukan koordinasi yang ketat dan keterampilan yang sangat baik untuk dapat berhasil. Air to air refueling juga merupakan bagian penting untuk memperpanjang jangkauan operasional pesawat tempur,โ sambung TNI AU. (yas)