Jakarta, IDM โ Wakil Komandan Kodiklatau, Marsda TNI Budhi Achmadi membacakan pesan Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AU (Dankodiklatau) Marsdya TNI Arif Mustofa saat memimpin upacara penutupan latihan survival tempur TNI AU di Wingdik 800/Pasgat, Bandung, Jumat (25/4).
Budhi mengatakan bahwa latihan ini menjadi bekal dalam penugasan di masa mendatang dan mendorong lahirnya prajurit TNI AU yang profesional, tangguh, dan siap menjalankan misi di segala medan.
Baca Juga: TNI AU-GMF Bahas Pemeliharaan Boeing B-737-200 untuk Perkuat Kesiapan Alutsista TNI AU
latihan survival, lanjutnya, bukan semata-mata rutinitas, melainkan bentuk kesejahteraan yang paling hakiki bagi setiap prajurit. Ia menambahkan bahwa latihan ini harus dijadikan sebagai tonggak untuk terus tumbuh menjadi Airman sejati yang profesional dan tangguh.
Pentingnya latihan tersebut sebagai bekal kemampuan dasar bagi prajurit TNI AU dalam menghadapi kondisi darurat, khususnya saat menjalankan misi operasi penerbangan di wilayah musuh. Latihan ini mencakup penerapan prinsip-prinsip survival, evasion, resistance, and escape (SERE) serta observasi medan dan pengamatan lingkungan secara tepat dan cermat.
โPerkembangan teknologi militer yang pesat menuntut peningkatan kualitas metode dan teknik survival yang adaptif dan berkelanjutan. Karena itu, latihan seperti ini perlu dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berjenjang, dengan tetap menjunjung tinggi disiplin dan keselamatan,โ jelas Dankodiklatau.
Baca Juga: Dinas Sejarah TNI AL Gelar Pelatihan Selam Penyandang Disabilitas Tuna Netra
Dankodiklatau turut mengapresiasi kepada seluruh peserta, pelatih, unsur Kolat, serta seluruh pihak pendukung yang telah berperan aktif dalam menyukseskan latihan yang berlangsung sejak 20 April 2025 tersebut.
Selain itu, Dankodiklatau juga menyampaikan apresiasi kepada unsur pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, masyarakat Pangalengan, serta pihak swasta yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan latihan ini. (nhn)