Jakarta, IDM โ Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan rencana pembangunan 100 batalyon mendapatkan respons positif dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk masyarakat adat dan pemerintah daerah (pemda).
“Dan kami juga bersyukur ternyata merencanakan ini respon dari wilayah itu sangat baik. Memang kami akui bahwa kami kurang bersosialisasi. Tapi di seluruh daerah kami mendapatkan tanah, mendapatkan izin dari wilayah itu hampir tidak ada masalah. Bahkan didukung. Ada hibah dari pemda, ada hibah dari adat, dan lain sebagainya. Jadi sangat mudah untuk memulai batalion ini,” kata Maruli dikutip dari siaran YouTube TV Parlemen saat rapat dengan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Penguatan Kepemimpinan Wilayah, Pangkoopsud I Pimpin Sertijab Enam Komandan Satuan
Lebih lanjut Maruli mengatakan rencana pembangunan batalion ini sudah direncanakan dengan baik bukan hanya strategis tempatnya tetapi juga multi-efeknya nanti yang akan berpengaruh.
“Memang kita sudah hitung strategis tempatnya. Bukan hanya melihat dari segala macam sisi, tapi efek-efek multi-efeknya nanti akan berpengaruh. Akan mengenai uang beredar di sana, seribu orang prajurit dengan gaji mereka, otomatis perputaran uang yang terjadi sekitar lima miliar per bulan. Dan juga ikut membantu wilayah. Apa yang bisa dilakukan tentara-tentara, terutama pergerakan terhadap bencana alam dan lain sebagainya nanti akan jauh lebih efektif,” kata Maruli.
Baca Juga: Yonarmed 9 Kostrad Gelar Panen Raya di Kebun Pepaya Pasopati
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024) lalu mengatakan pembangunan 100 batalyon ini bertujuan menciptakan stabilitas keamanan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.
Nantinya batalyon ini dilengkapi unsur kompi peternakan, perikanan, pertanian, dan kesehatan. Setiap kompi dirancang membantu masyarakat di kabupaten-kabupaten di seluruh Indonesia. (rr)