Jakarta, IDM โ Konflik di Jalur Gaza selama 15 bulan telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan menewaskan lebih dari 47.000 orang serta ribuan lainnya hilang di bawah reruntuhan.
Melansir dari AA, lebih dari 470 hari pemboman telah mengakibatkan 57.136 korban, termasuk 11.200 orang hilang. Serangan itu telah menghancurkan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, dan kamp pengungsi.
Baca Juga: Ini Aliansi NATO, yang Diminta Trump Tambah Anggaran Hingga 5 Persen
Selain menargetkan 717 sumur air, yang membuat Gaza tidak memiliki pasokan air yang memadai, militer Israel telah menghancurkan 88% wilayah tersebut. Kerugian Gaza akibat konflik diperkirakan mencapai $37 miliar.
Pemerintah Gaza pun mengungkapkan bahwa perempuan dan anak-anak merupakan 70% korban serangan tersebut. Lebih dari 17.800 anak-anak, termasuk 240 bayi, dan 12.298 perempuan telah terbunuh.
Selain itu, 162 fasilitas medis juga dilaporkan menjadi sasaran, diantaranya merusak 34 rumah sakit. Lebih dari 1.000 staff kesehatan dan 94 pekerja pertahanan sipil tewas saat menjalankan tugas.
Baca Juga: Israel Tegaskan UNRWA Harus Berhenti Beroperasi pada 30 Januari
Fasilitas pendidikan juga terdampak konflik, dimana sekitar 136 sekolah dan universitas terlah hancur. Sekitar 823 masjid, 19 pemakaman dan tiga gereja dilaporkan menjadi sasaran.
Dengan adanya gencatan senjata Hamas-Israel sejak Minggu (19/1), memunculkan optimisme untuk terwujudnya perdamaian jangka panjang. Implementasi kesepakatan tahap pertama selama enam minggu ini diharapkan dapat terjalin secara maksimal, yang diawasi penjamin sekaligus mediator kesepakatan yakni Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS). (bp)