Subang, IDM – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Energetic Material Center milik PT DAHANA (Persero) di Subang Jawa Barat, Senin (01/11), untuk meninjau kesiapan dan dukungan DAHANA dalam kemandirian Industri Pertahanan, khususnya industri propelan.
Saat ini, DAHANA sedang melakukan inovasi di semua lini bisnisnya, termasuk usaha pembangunan Pabrik Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Initiating Devices, dan Industri Propelan yang nantinya akan menjadi bahan baku bagi Munisi Kaliber Kecil dan Munisi Kaliber Besar untuk stakeholder pertahanan dan keamanan.
Propelan adalah bahan pendorong peluru atau roket, yang menjadi komponen utama munisi bagi kebutuhan Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB), maupun bahan bakar roket. Kebutuhannya di dalam negeri selama ini diimpor dari Luar Negeri, sehingga membebani devisa negara dan rawan embargo.
Bahkan, pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020- 2024 menyebut salah satu sasaran penguasaan teknologi kunci program prioritas 2020-2024 adalah PROPELAN. Pembangunan Pabrik Propelan menciptakan kemandirian industri hulu pertahanan nasional, menciptakan detterent effect, multiplier effect, memberikan jaminan supply munisi dan substitusi impor.
Menurut Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Wildan Widarman, pembangunan Industri Propelan di DAHANA dibagi dalam dua fase yaitu Fase 1 Propelan Munisi dan Fase 2 Propelan Roket. Untuk fase 1 telah diinisiasi oleh KemHan dengan membangun Pabrik Nitrogliserin, Pabrik Acid Plant serta fasilitas pendukung Industri Propelan seperti Gardu Trafo Listrik, Water Treatment Plant, Laboratorium dan Fasilitas Uji Balistik.
โBersama Balitbang Kemhan, saat ini sedang dilanjutkan ke tahapan pembangunan Pabrik Spherical Powder sehingga Indonesia dapat mandiri serta menimbulkan efek penggetar di Kawasan regional,โ ungkap Wildan Widarman.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh DAHANA terkait propelan ini diantaranya penandatanganan Head of agreement dengan PT Pindad untuk offtake propelan dan fasilitas pendukung di Dahana yang telah dibangun oleh Kemhan RI. Selain itu, hal ini juga didukung oleh posisi geografis DAHANA yang memiliki lahan luas, dekat dengan akses tol, bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban serta sumber bahan baku pendukung.