Kisah Peltu Khusnul Hakim Tangan Hancur Diterjang Peluru dan Dibantu Jenderal Farid

Jakarta, IDM – Kisah menarik dari prajurit cacat perang yang mendapatkan bantuan tangan palsu dibagikan Kodam V/Brawijaya dalam postingan akun Instagramnya, Selasa, (10/1).

Adalah Peltu Khusnul Abd. Hakim anggota Koramil 0825/01 Banyuwangi yang tidak memiliki tangan kanan karena konflik GAM di Aceh.

Kisah pedih ini dimulai saat dirinya masih menjadi anggota Yonif Raider 500/Sikatan yang ditugaskan ke Nangroe Aceh Darusallam.

Pada Oktober 2004, ia bersama pasukannya terlibat kontak tembak dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pimpinan Ishak Daud.

Pada pertempuran di daerah Alur Rambung, Acah Timur itu, Khusnul tertembak di tangan kiri dan kanannya.

Luka tembakan paling parah adalah di pergelangan tangan dan ketiak kanan hingga tembus ke belakang.

Setelah dilakukan penanganan, jari-jari tangan kanannya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Infeksinya sudah parah.

“Akhirnya, lengan kanan saya diamputasi hingga di bawah siku. Saya kemudian dibuatkan prosthesis, tangan palsu,” tutur Khusnul.

Seiring berjalannya waktu dan mamasuki usia delapan tahun prosthesis yang digunakan Khusnul akhirnya tidak layak pakai lagi.

Hal inilah yang menggerakkan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf untuk membantu Khusnul. Ia pun memerintahkan Kakesdam hingga dokter pribadinya untuk memeriksa Khusnul.

Baca: Dari Budidaya Ikan Lele Hingga Padi, Program Food Estate di Tigaraksa Bantu Ekonomi Rakyat

“Saat bertemu Kali pertama dengan Peltu Khusnul, saya langsung meminta Kakesdam untuk segera menangani Peltu Khusnul sesuai prosedur medis. Kita carikan dia prosthesis yang kualitasnya, elastis dan antibakteri sehingga nyaman serta aman untuk dipakai bekerja. Kita harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh anggota. Apalagi cacatnya didapatnya saat bertugas,” ujar Pangdam V/Brawijaya.

“Setelah kami periksa rupanya di bagian siku dan telapak serta jari-jari sudah aus. Sehingga tidak elastik lagi. Kalau dia menggerakan lengannya, bagian yang rusak itu menekan bagian kulit yang diampurati itu. Jadinya sakit,” tambah dr. Wily Danis Pratama. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer