Jakarta, IDM – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menggelar Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-8 Tahun 2024 bertajuk ‘Addresing Geo-Maritime Resilience Challenges in the Indo-Pacific’ di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (25/09).
Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lemhannas, Edy Prasetyono menjelaskan setidaknya ada dua fokus utama Indonesia dalam menghadapi tantangan geomaritim yang semakin kompleks.
Pertama adalah menjaga stabilitas dalam rangka mencegah terjadinya konflik antar negara dalam kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: Terima Brevet Yudha Wastu Pramuka, 50 Siswa Tamtama Sah Jadi Prajurit Infanteri
“Itu penting sekali karena negara-negara di kawasan ini terutama negara besar, memang luar biasa mereka kompetisinya,” kata Edy kepada awak media.
“Jadi, menjaga stabilitas, mencegah terjadinya konflik, itu fokus pertama,” tegasnya.
Fokus kedua, Edy menyoroti soal pertumbuhan ekonomi yang menurutnya cukup ditentukan oleh jalur laut. Ia menyebut akan menjadi baik bila antar negara berkolaborasi memanfaatkan kekuatan maritim untuk memperkuat ekonomi.
Baca Juga: Terima Brevet Yudha Wastu Pramuka, 50 Siswa Tamtama Sah Jadi Prajurit Infanteri
“Karena perdagangan, 90 persen itu depend on sea route, dan kemudian resources di dalam maritim, kalau misalnya ada kooperatif atau kolaboration antar beberapa negara akan jauh lebih baik,” tuturnya.
JGF 2024 terselenggara atas kerja sama Lemhanna dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Agenda ini dihadiri oleh 300 peserta dari kementerian serta lembaga dalam dan luar negeri.
Adapun forum ini dihelat sebagai wadah berbagai ide konstruktif serta bertukar perspektif terkait kompleksitas tantangan geopolitik serta ketahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik yang mencakup tantangan, mitigasi hingga peluang kolaborasi antar negara ke depan. (un)