Kamis, 3 April 2025

HUT Ke-78 TNI: Kapal Selam hingga Perusak Kawal Rudal Sailing Pass di Surabaya

Jakarta, IDM – Sejumlah kapal perang di bawah Koarmada II menggelar sailing pass pada acara peringatan HUT ke-78 TNI di Surabaya, Kamis (5/10).

Dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, sejumlah kapal perang yang dikerahkan meliputi KRI RE Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Sultan Hasanudin-366, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367.

Terdapat pula KRI Pulau Fani-731, KRI Pulau Fanildo-732, KRI Singa-651, KRI Ajak-653, KRI Cakra-401, dan KRI Alugoro-405.

Baca Juga:ย Kenakan Atribut Kamuflase, Bocah Ini Antusias Saksikan HUT ke-78 TNI

“Sailing pass di Koarmada II menunjukkan TNI AL memiliki alutsista yang siap dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia,” ujar Pangkoarmada II Laksamana Muda Yayan Sofiyan dalam sambutannya.

Sejarah berdirinya TNI

Dilansir dari laman resmi TNI, dulunya TNI bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Lalu pada 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan alasan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international.

Sailing pass
(Foto: Dok. Dispen Koarmada II)

Selanjutnya untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata (TRI) sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, pada 3 Juni 1947 presiden mengesahkan berdirinya TNI.

TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional selama perang kemerdekaan 1945-1949. Dalam proses memperbaiki tubuh TNI, berbagai tantangan didapatkan Tentara Nasional Indonesia dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Sosok Mayjen Marinir Markos yang Dapat Bintang Yudha Dharma dari Jokowi

Beberapa kali TNI mendapatkan pergolakan bersenjata dari beberapa daerah dan pemberontak PKI di Madiun serta Darul Islam di Jawa Barat yang mengancam integritas negara. Tantangan yang dihadapi dari luar negeri adalah agresi militer Belanda yang memiliki persenjataan lebih modern kala itu.

Solusi yang dilakukan untuk menghadapi agresi Belanda saat itu adalah dengan melakukan perang rakyat semesta yaitu di mana seluruh lapisan masyarakat dikerahkan untuk membantu TNI menghadapi agresi tersebut. Lalu, integritas dan eksistensi NKRI dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer