Jakarta, IDM โ Hamas menegaskan bahwa Israel harus menghormati kesepakatan gencatan senjata jika ingin semua sandera dibebaskan. Hal itu diungkapkan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia akan “membiarkan kekacauan terjadi” jika mereka tidak dibebaskan.
Hamas dan Israel telah membebaskan sejumlah sandera secara bertahap berdasarkan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu. Namun, Hamas mengungkapkan akan menunda pembebasan sandera dan menuduh Israel melanggar kesepakatan dengan melakukan serangan di Jalur Gaza.
Baca Juga: AS Kirim Kapal Selam ke Semenanjung Korea, Korut: Konfrontasi Militer
“Trump harus ingat bahwa ada kesepakatan yang harus dihormati oleh kedua belah pihak, dan ini adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali para sandera (Israel). Bahasa ancaman tidak memiliki nilai dan hanya memperumit masalah,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri melansir Reuters, Selasa (11/2).
Baca Juga: Tuduh Israel Melanggar Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Sandera
Sebelumnya, Trump mengungkapkan rencana untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi rakyat Palestina. Pernyataan itu ditolak banyak negara-negara di dunia, karena mengesampingkan hak-hak rakyat Palestina dan dikhawatirkan terjadinya penghapusan etnis. (bp)