Jakarta, IDM โย Komandan Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya Budi Purwanto, mengungkapkan saat ini pihaknya memprioritaskan kegiatan survei pemetaan laut di tiga wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
“Sementara ini saya prioritaskan untuk ALKI. Kenapa? Karena itu adalah tanggung jawabnya Indonesia sebagai negara kepulauan. Jadi, kita harus menyediakan jalan buat kapal-kapal lewat, jangan sampai ada sesuatu terjadi. Makanya, untuk (survei dengan kapal) pada tahun ini, saya prioritaskan ALKI,” ungkap Budi kepada awak media di Jakarta, Selasa (25/6).
Budi menjelaskan Pushidrosal memiliki delapan unit survei yang di antaranya bertugas untuk penelitian di pesisir (coastal), pelabuhan hingga lokasi atau wilayah laut yang menjadi jalur aktivitas ekonomi tinggi, tetapi rawan terhadap bahaya navigasi pelayaran.
Baca Juga:ย KSAD Lepas Hewan Langka di Daerah Latihan Kostrad
Pada tahun ini, lanjut Budi, Pushidrosal tengah melakukan 14 survei pemetaan laut yang terdiri dari 10 kegiatan untuk di pesisir dan empat lainnya di laut seperti ALKI I, II, III dan menggunakan kapal survei.
“(Kegiatan survei) ada yang sudah berjalan, sedang berjalan, dan akan berjalan. Ada 10 di pesisir, ditambah empatnya di laut dalam, yakni ALKI I, II, dan III,” jelasnya.
Ekspedisi Jala Citra 4 menunggu kesiapan kapal survei baru
Budi mengungkapkan, tahun ini pihaknya masih menunda pelaksanaan Ekspedisi Jala Citra 4 yang bakal menjadi penelitian lanjutan dari kegiatan sebelumnya, yaitu Ekspedisi Jala Citra 3 di Laut Flores, pada 2023 lalu.
Baca Juga:ย KSAL Ungkap Setiap Tahun Ingin Tambah Alutsista untuk Pushidrosal
“Untuk Jala Citra 4 sementara masih kita tunda, masih kita pelajari ulang, karena terkait kesiapan kapal kita, sehingga tahun ini, kita masih prioritas pada tugas utama Pushidrosal,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pelaksanaan penelitian pada Ekspedisi Jala Citra 4 akan digelar saat dua unit tambahan kapal survei baru untuk Pushidrosal sudah tersedia dan siap beroperasi.
Saat ini, kedua kapal tersebut sedang menjalani pembangunan badan atau platform di galangan kapal dalam negeri di PT Palindo Marine Batam, dan akan dipasang peralatan-peralatan sensor modern dan canggih yang diimpor dari Jerman. Budi mengatakan, pembangunan ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang.
Baca Juga: Panglima TNI ke Italia, Bahas Kerja Sama di Bidang Operasi Hingga Siber
“Nanti, kalau kapal canggihnya sudah datang baru nanti Ekspedisi Jala Citra 4 kita laksanakan kembali,” pungkasnya.
Adapun aebanyak 29 gunung baru terbentuk ditemukan di bawah laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Pushidrosal dalam Ekspedisi Jala Citra 3 lalu. Terdapat gunung yang masih hidup (berapi) dan sudah mati yang kemudian dimanfaatkan sebagai rumah bagi ikan maupun spesis laut lainnya untuk berkembang biak. (at)