Jakarta, IDM โย Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Abraham Mose menyebutkan peluang sejumlah negara yang tertarik untuk membeli produk senapan serbu generasi terbaru, Assault Military atau AM-1.
Mose mengungkapkan, potensi kerja sama pembelian AM-1 oleh sejumlah negara itu dilakukan saat mengikuti pameran pameran pertahanan internasional Asian Defence, Security and Crisis Management Exhibition and Conference (ADAS) 2024 di Filipina, pada 25-27 September.
“Ada permintaan dari negara-negara lain (saat pameran di industri pertahanan ADAS 2024 Filipina), misalnya dari Amerika Serikat (AS) juga sudah minta,” ungkap Mose kepada Indonesia Defense Magazine saat ditemui di lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/10).
Dia menambahkan, ketertarikan AS terhadap senjata baru penerus SS2 itu dikarenakan kemudahan operasional serta bobotnya yang ringan sehingga nyaman digunakan untuk menunjang pasukan di berbagai medan.
“Karena (senjata AM-1) cukup simple dan reliable untuk digunakan,” tambahnya.
Baca Juga: Pindad Harap AM-1 Akan Lengkapi Persenjataan Prajurit Batalyon Penyangga
Tak hanya potensi kerja sama pembelian dari AS, Mose juga mengaku adanya ketertarikan dari sejumlah negara di Asia Tenggara terhadap produk senapan serbu AM-1.
“Selain itu juga masuk dari negara-negara di Asia Tenggara,” kata Mose.
Saat ini, lanjutnya, senapan serbu tersebut sudah diproduksi sebanyak 20.000 pucuk. “Sekarang kita masih (gunakan) untuk support pasukan-pasukan (TNI) di sini. Kita sangat berharap juga AM-1 kita akan masuk ke 5 batalyon infanteri penyangga,” ujarnya. (at)