Jakarta, IDM โ China menolak tuduhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan bahwa 155 warga negara China telah menjadi tentara bayaran untuk bertempur bersama Rusia.
Sebelumnya, Zelensky mengklaim bahwa intelijen Ukraina mengidentifikasi 155 warga negara China bergabung bersama militer Moskow untuk berperang melawan negaranya. Ia pun mengklaim pihaknya telah menyusun daftar nama, tanggal lahir, dan unit militer Rusia tempat para warga negara China itu ditugaskan.
Baca Juga: Zelensky Klaim 155 Warga Negara China Bertempur Bersama Rusia
Menanggapi klaim tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Lin Jian menyebutnya sebagai sebuah klaim tanpa berdasarkan fakta. Ia menegaskan China telah berperan konstruktif dalam upaya menyelesaikan konflik.
“Klaim itu tidak memiliki dasar fakta. Posisi Tiongkok terkait masalah krisis Ukraina sangat jelas dan diakui secara luas oleh masyarakat internasional. Pihak Ukraina perlu melihat dengan benar upaya dan peran konstruktif Tiongkok dalam penyelesaian krisis Ukraina melalui politik,” imbuhnya melansir Fmprc.gov.cn, laman Kemlu China, Kamis (10/5).
Baca Juga: Sekitar 100 Anak Menjadi Korban Perang Gaza Setiap Harinya
Ia pun mengatakan pemerintah China selalu menghimbau warganya untuk menghindari wilayah konflik bersenjata maupun berpartisipasi dalam operasi militer pihak asing.
“Saya tegaskan bahwa pemerintah Tiongkok selalu meminta warga negaranya untuk menjauh dari wilayah konflik bersenjata, menghindari segala bentuk keterlibatan dalam konflik bersenjata, dan khususnya menghindari partisipasi dalam operasi militer pihak mana pun,” pungkasnya. (bp)