Berpangkat Mayor, Ini Daftar 5 Komandan Baru Batalyon Penyangga Daerah Rawan

Jakarta, IDM – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto baru saja meresmikan Batalyon infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) di Monas, Rabu, (2/10). Total ada lima Yonif yang akan berkedudukan di wilayah Papua.

Yonif baru tersebut yaitu Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentsuwri (Kabupaten Kerom), Yonif 802/Wimane Mambe Jaya (Kabupaten Sarmi), Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha (Kabupaten Boven Digoel), Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha (Kabupaten Merauke) dan Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap (Kabupaten Sorong).

Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Gerak Cepat Atasi Ancaman OPM Pascabebas Pilot Susi Air

Lalu siapa saja Komandan dari batalyon-batalyon ini? Berikut daftar lengkapnya.

1. Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri di Kabupaten Kerom yang dipimpin Mayor Inf Edy Wibowo.
2. Yonif 802/Wimane Mambe Jaya di Kabupaten Sarmi yang dipimpin Mayor Inf Rifqi Muhammad Syuhada.
3. Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha di Kabupaten Boven Digoel yang dipimpin Mayor Inf Heribertus Purwanto.
4. Yonif 804/Dharma Bakti Asasta Yudha di Kabupaten Merauke yang dipimpin Mayor Inf Cut Ferizal Yusna.
5. Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap di Kabupaten Sorong yang dipimpin Mayor Inf Daniel Cahyo Purnomo.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat peresmian kepada wartawan mengatakan Yonif ini bukan hanya fokus menyangga kerawanan di daerah tersebut misalnya konflik dan sebagainya namun salah satunya membantu ketahanan pangan.

Baca Juga: 120 Prajurit TNI AL Latihan Pratugas untuk Misi PBB di Lebanon 2025

“Termasuk itu (pangan). Jadi jangan dianggap menyangga daerah rawan itu hanya untuk tentang kerawanannya. Karena mereka sudah dibuat, ada kompinya itu ada kompi produksi. Sehingga nanti mereka membantu di daerah-daerah tersebut, bisa dalam pertanian, peternakan, dan juga keseharian mereka, apa yang bisa dibantu,” jelas Maruli.

Lanjutnya bahwa nanti para prajurit di Yonif tersebut akan diberikan pelajaran pertanian dari para pakar di Universitas Pertahanan (Unhan).

“Nanti ada Bintara khusus yang sudah dalam pendidikan militernya ada belajar pertanian. Bintara khususnya ini akan masuk ke dalam kompi produksi,” kata Maruli. (rr)