Jakarta, IDM โ Sebanyak 15 perwira TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengikuti Pelatihan Perwira Analis Intelijen Udara Angkatan ke-1 Tahun Anggaran 2025 yang dibuka secara resmi oleh Asisten Intelijen (Asintel) KSAU Marsda TNI Benedictus Benny di Skadron Pendidikan (Skadik) 505 Bahasa, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/4).
Pelatihan tersebut menjadi upaya TNI AU dalam membentuk perwira intelijen yang unggul dan adaptif serta mampu menghadapi dinamika tantangan pertahanan nasional hingga global yang semakin kompleks.
Baca Juga: Kapuspen: Sejak Dulu TNI Gandeng Mahasiswa untuk Pengembangan Radar, Drone Hingga Senjata
Dalam sambutannya, Asintel KSAU mengungkap bahwa perwira intelijen tidak hanya dituntut untuk dapat berpikir kritis, tetapi mereka juga harus mampu mengolah dan menyajikan informasi strategis secara jelas serta efektif.
โKuasai teknologi analitik seperti sistem informasi geografis (SIG) dan perangkat lunak intelijen yang menjadi elemen vital dalam mendukung tugas-tugas intelijen masa kini dan masa depan,โ tegas Benedictus dikutip dari keterangan Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau), Kamis (24/4).
Ia juga berharap, pelatihan yang sama dapat menghasilkan perwira intelijen TNI AU yang profesional, adaptif, dan siap memberikan dukungan strategis kepada pimpinan melalui produk analisis yang kredibel dan akurat.
Baca Juga: Berhenti Beroperasi Pesawat C-130B Retroff Hercules Punya Andil Besar Perjuangan
โIkuti pelatihan ini dengan semangat belajar tinggi dan keterlibatan aktif, karena kualitas intelijen menentukan arah keberhasilan tugas satuan,โ pesan dia.
Para peserta pelatihan akan mendapatkan beragam materi, baik teori maupun praktik, yang disampaikan oleh sejumlah narasumber profesional seperti Badan Intelijen Negara (BIN), BAIS TNI, Universitas Negeri Jakarta, serta perwira senior TNI AU. Harapannya, keseluruhan materi yang mereka pelajari dapat diaplikasikan dalam operasi dan kegiatan di satuan masing-masing. (yas)