Jakarta, IDM โย Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) KSAU Marsda TNI Wayan Superman mengungkapkan, pengembangan radar pertahanan udara (Hanud) menjadi bagian penting dari upaya untuk mewujudkan air power capability yang tangguh serta menyeluruh.
Hal tersebut disampaikan Askomlek KSAU dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Waaskomlek KSAU Marsma TNI Tjatur Pudji saat membuka Worksop Penyusunan Roadmap Radio Detection and Ranging (Radar) Pertahanan Udara (Hanud) TA 2025 yang digelar di NASPCI, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (15/5).
Baca Juga:ย Kunjungan ke UEA, KSAL Tinjau Korvet Rudal dan Ranpur Amfibi
โOleh karena itu, penyusunan peta jalan (road map) penggelaran Alpalhankam perlu dilakukan secara terstruktur, berorientasi jangka panjang dan didukung oleh personel profesional serta infrastruktur teknologi solid-state yang terkini,โ kata Askomlek KSAU dikutip dari keterangan Dispenau, Jumat (16/5).
Seiring dengan tantangan pertahanan udara yang berpotensi terjadi di masa depan, Askomlek KSAU juga mengingatkan akan pentingnya kesiapsiagaan yang tinggi serta sistem radar yang mampu mengantisipasi spektur ancaman yang semakin kompleks. โPotensi kerawanan kedaulatan wilayah udara saat ini belum sepenuhnya diimbangi oleh kapabilitas sistem Hanud yang dimiliki TNI AU,โ kata Marsda TNI Wayan.
Baca Juga:ย Dukung Ketahanan Pangan, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Olah Kembali Lahan Tidak Produktif di Perbatasan
Untuk itu, TNI AU menggelar kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkokoh postur pertahanan udara nasional dan transformasi sistem pertahanan udara yang relevan terhadap perkembangan teknologi serta dinamika geopolitik.
Kepada para peserta worskhop, Askomlek KSAU berpesan agar mereka dapat aktif memberi gagasan yang konstruksif serta progresif. Pasalnya, rumusan road map yang disusun diharapkan mampu menjadi pedoman bersama yang efektif dan aplikatif dalam pengembangan Radar Hanud, guna memperkuat kedaulatan udara nasional secara terintegrasi dan berkelanjutan. (yas)