Jakarta, IDM โย Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigjen J.O. Sembiring memaparkan pentingnya kewaspadaan kolektif dalam instansi bidang pertahanan dan keamanan (hankam). Ia menyebut langkah itu sangat penting karena ancaman siber telah menjadi tantangan multidimensi.
“Disinilah peran kewaspadaan kolektif dan kompetensi teknis menjadi tulang punggung pertahanan institusi,” kata Sembiring di Jakarta, dikutip dari instagram @puspentni, Kamis (6/2).
Baca Juga:ย TNI AL Akan Ubah Doktrin Intelijen dan Peperangan Era Teknologi
Sembiring merinci berbagai ancaman siber yang belakangan sering terjadi berupa serangan phishing, ransomware, hingga upaya data breach dari infrastruktur informasi vital.
Selain itu, Sembiring juga mengatakan serangan siber dapat berdampak pada operasional militer; keamanan nasional, dan kedaulatan negara. Sebab selain bentuk-bentuk serangan tersebut, pengaruh penggunaan artificial intelligence (AI) pun telah masuk ke ranah militer.
“Pemanfaatan AI telah berdampak pada aspek militer baik doktrin, taktik, dan teknik bertempur serta cara berperang,” tutur Sembiring.
Baca Juga:ย TNI AD Ubah Lahan Tidur 200 Hektare Jadi Kawasan Agroforestry di Purwakarta
“Sehingga medan operasi dalam peperangan yang sebelumnya hanya mencakup operasi di darat, laut, udara, dan ruang angkasa kini bertambah mencakup ruang siber,” sambungnya.
Dalam kegiatan bertajuk ‘Cyber Awareness Training dan Cyber Range Session’ yang digelar oleh Kementerian Pertahanan pada 5-7 februari 2025 tersebut, Sembiring menegaskan kesiapan dalam menghadapi ancaman siber adalah kewajiban bersama. (un)