Jakarta, IDM โ Ketua Bidang Perencanaan Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Laksamana Muda (Purn) Darwanto, mengungkapkan Indonesia harus memanfaatkan keuntungan pengembangan teknologi untuk industri pertahanan (inhan) dalam negeri dari hasil kerja sama dengan Italia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Darwanto saat menghadiri forum industri pertahanan Italia, yang terdiri dari Fincantieri, Leonardo hingga MBDA Prancis di atas geladak kapal perang ITS Antonio Marceglia F597, di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/5).
“Kami tadi sudah melihat paparan dari mereka tentang berbagai aspek termasuk sistem peperangan elektronika (electronic warfare) terutama mengenai kapal permukaan, kapal selam, kemudian ada helikopter dan sistem-sistem yang lain termasuk cruise shipper,” ungkapnya.
Baca Juga:ย Mahasiswa Politeknik TNI AD Praktik Bahan Peledak dan Piroteknik
Darwanto mengatakan, melalui upaya Italia kepada Indonesia untuk pengadaan alutsista kapal perang dan persenjataan, KKIP mengharapkan adanya keberlangsungan kerja sama dengan industri pertahanan Indonesia untuk pengembangan teknologi sistem peperangan elektronika.
“Saya dari KKIP mengharapkan ada keberlangsungan kerja sama dengan industri dalam negeri karena bagaimana supaya industri pertahanan kita bisa mandiri, harus bekerja sama dulu. Banyak perkembangan teknologi tersebut (dari Italia) yang disampaikan,” kata Darwanto.
“Kita dulu sudah hebat juga di bidang electronic warfare ya, perkembangan ke sini kan kita perlu mengingat kembali, perlu mendukung, terutama di electronic warfare itu sendiri sehingga ada pelajaran bagi industri pertahanan kita untuk bekerja sama,” lanjutnya.
Baca Juga: Aster Panglima TNI Hadiri Peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara
Oleh karena itu, Darwanto menekankan peluang kerja sama pertahanan dengan pihak industri luar negeri, khususnya Italia, jangan hanya berhenti sampai tahap penjualan dan pembelian alutsista. Menurutnya, industri pertahanan dalam negeri yang terlibat dalam suatu pengadaan kapal perang luar negeri, harus mempelajari sejumlah sistem modern yang terdapat pada kapal tersebut.
“Karena kita juga sudah melakukan pembelian kapal ya, kapal fregat dengan Itali sehingga jangan sampai di situ saja. Untuk itu kita harus belajar bagaimana maintenance dan sebagainya. Perlu keberlangsungan dari kerja sama industri itu sendiri,” tegasnya. (at)