Jakarta, IDM โย TNI AL bersama masyarakat nelayan akan menuntaskan pembongkaran jajaran pagar laut ilegal di Tangerang yang tersisa sepanjang 1,36 km, di wilayah Kronjo.
Adapun sejak Rabu (12/2) kemarin, TNI AL berhasil membongkar pagar laut sepanjang 28,8 km dari total 30,16 km yang membentang di wilayah perairan Tanjung Pasir, Kronjo hingga Mauk.
“Pembongkaran pada hari ini, Insha Allah akan berakhir, tinggal 1 km dan dapat dipastikan, tadi sudah saya tanyakan sama Komandan Lantamal III, dapat dituntaskan pada hari ini, apalagi cuacanya cukup cerah,” ungkap Asisten Potensi Maritim Aspotmar Kepala Staf Angkatan Laut (Aspotmar KSAL), Mayjen (Mar) Hermanto, Tangerang, Banten, Kamis (13/2).
Baca Juga:ย Panglima TNI Teken Nota Kesepahaman tentang Pelestarian Lingkungan
Hermanto mengaku, pembongkaran pagar laut di Tangerang melebihi target waktu yang ditentukan, yakni 10 hari. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu dan pembongkaran hanya dilakukan pada saat hari kerja.
“Kalau dihitung dengan hari kerja, ada 11 hari kerja karena Sabtu dan Minggu kami libur. Dari rencana awal 10 hari, tapi karena kondisi cuaca, hujan, gelombang, kedangkalan, ini faktor alam sehingga yang (tadinya) 10 menjadi 11 hari,” jelas Hermanto.
Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal III, Kolonel Laut (P) Puryanto, mengatakan karena faktor cuaca yang tidak menentu dan rawan pada akhir Januari dan awal Februari 2025, seluruh prajurit di titik pembongkaran pagar laut hanya bersifat siaga (stand by).
Baca Juga:ย Ratusan Prajurit Raider 113 Dipersiapkan Berangkat ke Papua
“Ada beberapa hari yang kami tidak bisa melaksanakan melaut sehingga hanya stand by, mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembongkaran berikutnya. Pekan lalu, kami hanya 2 hari melaut dan pekan ini kami hanya bisa 3 hari,” kata Puryanto, dalam paparannya.
Kendati demikian, Puryanto menekankan TNI AL tetap berupaya melakukan pembongkaran pagar laut dengan rata-rata jarak yang dicapai sekitar 2-5 km.
“Rata-rata kami cabut kurang lebih antara 2-5 km, semua tergantung kondisi dan kendala di lapangan. Tentunya, kendala yang dihadapi sangat berbeda maupun dengan kondisi struktur tanah atau laut yang setiap wilayah ini punta karakter sendiri-sendiri sehingga hasilnya tidak bisa sama,” lanjutnya.
Baca Juga: Pangkogabwilhan III Kunjungi Daerah Rawan Papua Tinjau Program MBG
Dalam proses pembongkaran pagar laut di Tangerang, TNI AL mengerahkan ratusan prajurit dari jajaran Pasmar 1 dan Lantamal III hingga Satkopaska dan Dislambair Koarmada I. Selain itu, turut serta personel dari PSDKP, Kemhub, KPLP, Polairud Baharkam, Bakamla, dan masyarakat nelayan.
Sementara unsur yang digunakan dari TNI AL, meliputi ranpur Kapa (3) dan LVT-7 (2); sea rider (7); perahu karet (14); combat boat (1); RBB (2); Patkamla (2); dan RHIB (1). Penggunaan unsur pada saat pembongkaran digunakan secara bergantian tiap harinya, sesuai kesiapan instansi terkait. (at)