Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) telah memindahkan sistem peluncur rudal Typhon dari lapangan udara Laoag di Filipina ke lokasi lain di Pulau Luzon pada beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Reuters, Kamis (23/1), hal itu diungkapkan oleh pejabat pemerintah Filipina yang tidak disebutkan namanya. Penempatan ulang itu dikatakan akan membantu menentukan di mana dan seberapa cepat baterai rudal dapat dipindahkan ke titik tembak baru.
Baca Juga: Sekitar 1000 Tentara Korut Tewas Melawan Ukraina
Selain itu, sistem peluncur rudal Typhon disebut dilengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk yang dapat mencapai Cina dan Rusia dari Filipina. Rudal SM-6 yang dikerahkan AS untuk sistem itu juga dapat menyerang target udara maupun laut yang berjarak lebih dari 200 km.
Komando AS di Indo-Pasifik atau INDOPACOM pun mengatakan kepada Reuters bahwa Typhon telah “direlokasi di Filipina”. Namun, baik INDOPACOM maupun pemerintah Filipina menolak untuk memberikan lokasi spesifik tempat sistem itu dipindahkan.
“Pemerintah AS telah berkoordinasi erat dengan pemerintah Filipina dalam setiap aspek penempatan MRC, termasuk lokasinya,” kata Komandan Matthew Comer dari INDOPACOM, merujuk pada Typhon dengan nama resminya, Mid Range Capability.
Baca Juga: Hampir 80 Persen Wilayah Gaza Utara Hancur Akibat Konflik
Ia menuturkan, pemindahan itu bukan merupakan indikasi bahwa Typhon akan ditempatkan secara permanen di Filipina. Adapun, Typhon dikerahkan Angkatan Darat AS sebagai bagian dari latihan militer gabungan pada tahun lalu, dan memutuskan untuk tetap menyimpannya Filipina.
Pada akhir tahun lalu, Filipina mengungkapkan rencana untuk membeli Typhon dari AS sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan kepentingan maritim. Rencana itu dikecam oleh Cina karena Typhon dianggap sebagai “senjata strategis dan ofensif”. (bp)