Jakarta, IDM – Kapal cepat rudal (KCR) dari Koarmada I, yakni KRI Beladau-643 melaksanakan latihan peperangan antiudara di perairan Kepulauan Riau, Jumat (27/12).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, menjelaskan KRI Beladau yang saat ini menjalankan tugas operasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I, juga berlatih dengan pesawat udara milik TNI AL, yaitu P-8203.
“KRI Beladau yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Guspurla Koarmada I bersama pesawat P-8203 melaksanakan latihan Air Joining Procedure (AJP)” jelas Yoni dalam keterangannya, dikutip Sabtu (28/12).
Baca Juga: Prajurit TNI AD Ciptakan Lukisan Pasir Jadi Hadiah Natal untuk Gereja
Dia mengatakan, latihan peperangan antiudara dan Air Joining Procedur tersebut bertujuan meningkatkan profesionalisme prajurit KRI Beladau dan kru pesawat P-8203 dalam tugas operasi.
“Sekaligus mengasah kemampuan koordinasi antara unsur laut dan udara,” lanjutnya.
Mengenal KRI Beladau-643
KRI Beladau resmi masuk ke jajaran TNI AL, sejak 2013. Kapal buatan galangan dalam negeri asal Batam ini memiliki panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan dilengkapi sistem propulasi fixed propeller 5 daun baling-baling yang membuat kapal ini mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot.
Baca Juga: Tingkatkan Efektivitas Tugas, Wakasau Resmikan Kantor Perwakilan Koopsud III “Wardojo Kusumo”
KCR ini terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian hulu (lambung). Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan Aluminium Alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi saat berlayar.
KRI Beladau juga dilengkapi sistem persenjataan modern atau Sensor Weapon Control (Sewaco) di antaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan rudal C-705 buatan Cina. (at)