Jakarta, IDM – Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mayjen Pat Ryder mengatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam ledakan alat komunikasi pager di Lebanon pada beberapa waktu lalu.
“Sejauh pengetahuan saya, tidak ada keterlibatan AS sama sekali dalam hal ini. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang sedang kami pantau,” kata Ryder dalam konferensi pers, melansir Defense.gov, Rabu (18/9).
Adapun, ledakan pager yang digunakan oleh para anggota Hizbullah itu meledak pada Selasa (17/9), sekitar pukul 3:30 sore waktu setempat. Berdasarkan laporan Reuters, pejabat keamanan Lebanon mengatakan sekitar 5000 pager yang diimpor Hizbullah telah disisipi oleh bahan peledak oleh Israel.
Baca Juga: Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek
“Sehubungan dengan laporan tentang serangan tersebut… saya tidak memiliki apa pun untuk diberikan dalam hal itu, tentu saja, sesuatu yang terus kami pantau, tetapi kami tidak memiliki informasi apa pun untuk diberikan,” ujar Ryder.
“Tidak ada perubahan pada postur kekuatan AS di Timur Tengah”, katanya, ketika ditanya tentang perubahan postur kekuatan AS setelah serangan tersebut.
Menurutnya, AS selalu berupaya untuk memastikan bahwa ketegangan di kawasan Timur Tengah tidak meluas. Ia pun mengatakan bahwa Menhan AS Lloyd Austin telah berbicara dengan Menhan Israel Yoav Gallant, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga: Pager Hizbollah yang Diduga Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest
“Kami sangat yakin bahwa cara terbaik untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon adalah melalui diplomasi, dan itu akan terus menjadi fokus kami,” tegasnya.
Sementara, Hizbullah menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan pager tersebut dan bersikeras untuk melakukan pembalasan yang setimpal terhadap Israel. (bp)