Jakarta, IDM โย Komandan Komando Pendidikan Latihan (Dankodiklat) TNI Laksamana Madya Maman Firmansyah, mengungkapkan latihan gabungan bersama (latgabma) Super Garuda Shield merupakan upaya TNI dalam melakukan transformasi peperangan masa kini.
Adapun Super Garuda Shield 2024 diikuti sebanyak 6.946 prajurit dari Indonesia dan sejumlah negara sahabat. Rinciannya, TNI menerjunkan 4.732 personel dari tiga matra (TNI AD, AL, dan AU). Sementara total 2.214 personel negara sahabat yang terlibat dalam latihan gabungan tahun ini.
Selama dua pekan, yaitu 26 Agustus-6 September, ribuan prajurit terbagi mengikuti rangkaian latihan yang terdiri dari materi Stafex, Cyberex, Airborne Ops, Cargo Delivery System, Joint Strike, Jungle FTX, Special Operation Force, Amphibious Operation, Engineer Civil Action Project serta Combine Arm Life Fire Exercise (Calfex).
Baca Juga:ย Kunjungi Laos, Prabowo Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Keamanan Regional
“Semuanya (materi latihan) penting, karena kami (TNI) sedang melihat mana yang lebih menarik lagi (model pertempuran) dari apa yang mereka lakukan, untuk nantinya kami tiru,” ujar Maman saat penutupan Super Garuda Shield 2024 di Situbondo, Jawa Timur, Jumat (6/9).
Dia melanjutkan, model pertempuran dari sejumlah militer negara sahabat yang mengikuti manuver lapangan pada latihan ini akan dijadikan referensi oleh TNI untuk diadopsi dalam rangka transformasi peperangan masa depan yang tidak melulu konvensional.
“Tentunya (adopsi model pertempuran) menggunakan referensi-referensi yang ada di kami sendiri. Pada latgabma Super Garuda Shield, kami hanya mencari mana yang lebih baik untuk diadopsi,” lanjut Maman.
Baca Juga:ย Komunikasi โNasi Bungkusโ ala Panglima TNI dan Kapolri, Klaim Sinergitas Dua Institusi
Pada hari ini, sebanyak 880 prajurit dari tiga matra TNI dan 5 negara sahabat (Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Singapura, dan Australia) melaksanakan materi Calfex di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 5 Baluran, Situbondo.
Latihan ini merupakan pertempuran yang melibatkan kesenjataan dari berbagai kecabangan dari infanteri, zeni, artileri Himars, Astros, dan Vampire bahkan kekuatan udara dari pesawat tempur F-16, helikopter Chinook CH-47 hingga UH-60 Blackhawk.
“Diskenariokan musuh memiliki kekuatan pertahanan udara dan pusat kendali operasi. Model pertempuran di firing exercise (Calfex) ini ialah artileri strike untuk melumpuhkan objek vital,” jelas Maman. (at)