Jakarta, IDM – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto meminta TNI-Polri turun tangan mengawasi indikasi penggunaan anak-anak untuk melakukan kampanye. Menurutnya hal ini rentan karena anak-anak di bawah umur juga sudah terpapar judi online, (judol).
Baca Juga: Jaga Keamanan Kawasan, Indonesia – Australia Komitmen Memperkuat Hubungan Bilateral
“Kemarin saya juga bertemu dengan beberapa tokoh, karena di daerah mulai ada indikasi, ini baru ada indikasi, tapi ada. Itu menggunakan anak-anak melakukan kampanye. Nantinya dari aparat TNI dan Polri harus menghindari ini. Karena sekarang anak-anak di bawah umur juga sudah mulai terpapar judol. Kalau dia mau top up tidak punya uang, maka tindakan berikutnya adalah kalau mau diajak kampanye pasti ikut karena menginginkan imbalan, pasti ikut karena menginginkan top up tadi. Ini supaya dihindari. Nanti aparat kepolisian dibantu TNI nanti untuk menghindari pengerahan anak-anak di bawah umur,” kata Hadi saat membuka rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024 wilayah Bali-Nusa Tenggara, di Bali, Selasa (30/7/2024).
Lebih lanjut mantan Panglima TNI ini juga berharap peran serta masyarakat untuk ikut serta mengawasi jalannya Pilkada dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
Baca Juga: Terkait Anggaran Pilkada 2024, TNI-Polri Diminta Jangan Dulu Merotasi Jabatan, Kecuali Pensiun
“Ini untuk media dan pers juga diharapkan untuk memastikan pemberitaan terkait Pilkada 2024 merupakan pemberitaan yang akurat, berimbang, dan terhindar dari unsur hoaks. Ini penting agar tidak terjadi misinformasi,” tegas Hadi.
Tahapan Pilkada 2024 sendiri telah dimulai dengan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan yang dilaksanakan pada 5 Mei sampai dengan 19 Agustus 2024 nanti. (rr)