Jakarta, IDM – Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo membuka latihan dasar kemiliteran (latsarmil) komponen cadangan (Komcad) tahun anggaran 2024 di Mako Resimen Induk Rayon Militer (Rindam), Kalimantan Selatan, Senin (15/7). Sebanyak 500 peserta komcad matra darat mengikuti upacara pembukaan latsarmil gelombang pertama.
Pangdam mengatakan, pembentukan komcad merupakan salah satu implementasi dari sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) yang dianut oleh Indonesia. Dalam sistem tersebut, seluruh elemen masyarakat dapat berperan untuk menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia.
“Bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kemhan dan TNI, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa,” kata Pangdam.
Baca Juga: Komandan Wingdik 800/Pasgat Tutup Pendidikan Kursus Jump Master Angkatan ke-27
Menurutnya, dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, maupun nasional, telah menimbulkan ancaman yang semakin berkembang dan bersifat multi- dimensional, termasuk ancaman militer, non-militer, dan hibrida.
“Untuk itu, Indonesia harus memiliki sistem pertahanan negara yang kuat,” sambungya.
Penerapan strategi Sishankamrata merupakan pilihan yang tepat dan diyakini mampu menangkal segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Prabowo Pastikan Pendidikan di TNI Terbuka untuk Pemuda PNG
Program pembentukan komponen cadangan sebagai subsistem pertahanan negara harus dipersiapkan sejak dini untuk memperbesar dan memperkuat Komponen Utama. Langkah ini esensial untuk menjaga kesiapan dan daya tanggap terhadap potensi ancaman pertahanan yang dapat muncul kapan saja baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan mengintegrasikan komponen cadangan secara efektif, negara dapat menjamin keberlanjutan dan kehandalan pertahanan nasional dalam mendukung pembangunan nasional sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional yang ditetapkan.
Perekrutan 1.000 orang untuk komcad matra darat di wilayah Kodam VI/Mulawarman bertujuan untuk meningkatkan kesiapan komponen utama menghadapi potensi ancaman di wilayah IKN.
Baca Juga: 20 Prajurit Marinir Siapkan Kemampuan Operator Rantis Mobile Radar
Pembentukan Komcad terbukti efektif dan efisien karena dapat dibentuk dengan cepat dan siap digunakan sewaktu-waktu untuk mendukung kekuatan utama dalam menghadapi ancaman militer dan hibrida.
“Penerimaan Komcad gelombang satu ini sementara dengan alokasi 500 orang yang dapat kita didik dan ke depannya akan ada gelombang kedua sejumlah 500 orang lagi, karena melihat begitu besar antusias masyarakat untuk mengikuti dan bergabung menjadi Komcad untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa,” ucap Pangdam VI/Mlw.
Program pendidikan pelatihan dasar kemiliteran ini rencananya akan dilaksanakan selama 3 bulan (15 Juli – 12 September 2024), bertempat di Rindam VI/Mlw. (nhn)