Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Singapore Air Force (RSAF) berhasil merampungkan latihan bersama (latma) Elang Indopura ke-22 dan 4th Joint Fighter Weapon Course (JFWC).
Kedua latihan tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta Chief of Air Force Singapore, MG. Kelvin Kong โSaintโ, bertempat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (30/11).
โJoint Fighter Weapon Course bertujuan meningkatkan kualifikasi penerbang tempur, di mana skill dan profesionalisme para penerbang akan diasah dengan beragam pengetahuan, seperti persenjataan dan taktik pertempuran udara modern,โ ungkap Fadjar.
Baca Juga:ย Perkokoh Pertahanan Indonesia, Prabowo Serahkan 8 Helikopter Baru H225M untuk TNI AU
Penyelenggaraan latihan ini sekaligus menegaskan bahwa hubungan kerja sama pertahanan kedua negara menjadi begitu penting, khususnya dalam menjaga kemampuan operasional serta keamanan di kawasan.
Melansir keterangan TNI AU, Sabtu (2/12) dijelaskan, kedua angkatan udara menggelar sejumlah latihan pertempuran udara dalam Latma Elang Indopura ke-22 tahun ini, di antaranya Basic Fighter Maneuver (BFM), Air Combat Maneuver (ACM), serta Air Combat Tactic (ACT).
โElang Indopura ke-22 tahun ini juga melaksanakan latihan pengisian bahan bakar di udara (Air to Air Refuelling/AAR), di mana pesawat A330 MRTT RSAF bertindak sebagai pesawat tanker. Keberhasilan latihan AAR ini membuktikan kemampuan para penerbang kedua angkatan udara yang semakin meningkat, serta semakin eratnya kerja sama di antara TNI AU dan RSAF,โ sambung TNI AU.
Baca Juga:ย Prabowo Rintis Kerja Sama dengan Airbus dan Negara Lain untuk Helikopter Produksi Indonesia
Sementara itu, 4th JFWC tahun ini diikuti oleh 3 penerbang tempur TNI AU dan 3 penerbang tempur RSAF. Mereka harus menjalani sejumlah kegiatan yang terbagi dalam 2 fase, yakni ground phase dan flying ground.
โPada tahap ground phase yang dilaksanakan di Paya Lebar Air Base, Singapura, para penerbang diberikan beberapa materi latihan, berupa Air to Air Missile, Air to Ground Missile, Offensive Counter Air (OCA), Defensive Counter Air (DCA), dan Closed Air Support (CAS),โ tulis TNI AU.
Sementara itu, Basic Fighter Maneuver (BFM), Air Combat Maneuver (ACM), Air Combat Tactic (ACT), Basic Surface Attack (BSA), Surface Attack Tactic (SAT), dan Mission Oriented Training (MOT) merupakan 5 kegiatan yang diikuti oleh para penerbang pada flying phase. (yas)