Jakarta, IDM – Demo Alat utama sistem persenjataan (Alutsista) memeriahkan peringatan HUT TNI Angkatan Udara (TNI AU) ke-76 yang digelar di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Sabtu (9/4).
Sejumlah demo Alutsista yang dipertunjukkan yakni atraksi satu flight Pesawat Grob dari Skadron Pendidikan 101, satu flight Pesawat KT-1B dari Skadron Pendidikan 102 Lanud Adisutjipto, satu flight pesawat T-50 Golden Eagle dari Skadron Udara 15, satu flight Pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.
Atraksi burung besi milik TNI AU tersebut dilakukan untuk menunjukkan eksistensi TNI AU kepada seluruh masyarakat Indonesia meskipun berbagai ujian melanda negeri ini, khususnya dengan adanya pandemi COVID-19.
TNI AU tumbuh dan berkembang menjadi organisasi militer yang semakin modern dan dicintai oleh rakyat seiring dengan perjalanan bangsa ini. Untuk itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa pencapaian ini dapat diraih atas limpahan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, serta berkat pengabdian tulus dari seluruh personel dan keluarga besar TNI AU.
“Kita patut bersyukur di tengah berbagai ujian bangsa, TNI Angkatan Udara mampu hadir mendukung pemerintah dalam penanggulangan bencana alam, program vaksinasi Covid-19, mobilisasi udara untuk bantuan sosial, hingga evakuasi Warga Negara Indonesia dari Ukraina. Di samping itu, TNI Angkatan Udara turut mengharumkan nama bangsa pada perhelatan World Boxing Championship dan Singapore Airshow 2022,” ujar Fadjar yang dikutip dari Web resmi TNI AU.
Sementara itu, peringatan HUT TNI AU tahun ini menjadi istimewa karena turut dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X yang memberikan seperangkat Gamelan Slendro dan Pelog. Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap agar TNI AU dapat membantu melestarikan budaya Karawitan yang Adiluhung.
Selain itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X juga memberikan beberapa tanaman yang mengandung filosofi keutamaan kehidupan untuk ditanam di Akademi Angkatan Udara (AAU) dan beberapa Lembaga Pendidikan TNI AU, sebagai upaya menghijaukan Bumi Ngayogyakarta Hadiningrat.
Beberapa tanaman yang diberikan, seperti 100 pohon Gayam memiliki filosofi Gegayuhan, 100 pohon Sawo Kecik yang memiliki filosofi Sarwo Becik, 100 pohon Jambu Dersono filosofinya Berbudi Bowo Leksono, terakhir adalah 100 pohon Kepel memiliki filosofi Kebulatan Tekad dan Semangat.
Sedangkan, Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsda TNI Eko D. Indarto (Han) menyampaikan rasa terima kasih dan bangga, karena perhatian dari Sri Sultan HB X telah mempercayakan Akademi Angkatan Udara ikut melestarikan budaya. Serta, empat jenis pohon yang mengandung filosofi kehidupan bagi prajurit dan masyarakat. (BFM)