Jakarta, IDM – Komandan KRI Cakra-401 Letkol Laut (P) Nurcahya Dwi Asmoro memimpin upacara kenaikan pangkat bagi tujuh anak buahnya yang menjadi pengawak kapal selam, Surabaya, Selasa (1/10).
Sebanyak tujuh prajurit KRI Cakra telah dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi, yakni Letkol Laut (T) Slamet Riyanto (Kadepsin), Kepala Divisi Elektronik Kapten Laut (E) Adam Jodi S (Kadivlek), Kapten Laut (P) Irwan Suyoto (Kadivdalsen).
Kemudian, Lettu Laut (P) Timothy Tama P (Padivsen), Kopda Lis Gaguk Widoyo (Jr Listrol), Klk Tlg Johan Admaja (Jr Kom), dan Klk Mes Fernanda Dani S (Jr Diesel).
Nurcahya mengatakan, di tengah tantangan tugas yang kompleks, terutama mengoperasikan kapal selam sebagai salah satu aset strategis pertahanan negara, para prajurit KRI Cakra telah membuktikan kemampuan mereka dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairan Indonesia.
Baca Juga: Berpangkat Mayor, Ini Daftar 5 Komandan Baru Batalyon Penyangga Daerah Rawan
“Upacara kenaikan pangkat merupakan bentuk penghargaan kepada para pengawak kapal yang menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme tinggi mengemban tugas kenegaraan di bawah bendera TNI AL,” kata Nurcahya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Kamis (3/10).
Dia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit KRI Cakra yang telah menerima kenaikan pangkat.
“Kenaikan pangkat bukan sekadar simbol, melainkan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Saya harap rekan-rekan dapat terus menunjukkan dedikasi lebih tinggi, terus mengasah kemampuan, dan menjadi prajurit yang semakin profesional,” ujarnya.
Baca Juga: 120 Prajurit TNI AL Latihan Pratugas untuk Misi PBB di Lebanon 2025
Mengenal KRI Cakra-401
KRI Cakra merupakan kapal selam penyerang jenis diesel-listrik tipe 209/1300, yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Howaldtswerke-Deutsche Werft. Kapal itu dibeli dan ditugaskan pada 1980-an oleh TNI AL.
Kapal selam bertenaga diesel-listrik ini memiliki empat mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L dengan daya 1,8 MW (2.400 hp), empat alternator Siemens dengan daya 2.300 hp (1,7 MW), dan satu motor Siemens dengan daya 3,4 MW ( 4.600 hp) penggerak poros tunggal.
Kecepatan permukaan kapal selam ini mencapai 11 knot atau setara 20 kilometer per jam. Namun di dalam air, kapal selam semi listrik itu dapat dioperasikan dengan kecepatan 21,5 knot atau setara 39,8 kilometer per jam. Kapal dengan usia lebih dari 40 tahun itu memiliki daya jelajah maksimum 8.200 mil laut atau sejauh 15.200 kilometer dengan kecepatan rata-rata 15 kilometer per jam.
Baca Juga: HUT ke-79, TNI Ajak Masyarakat Ramaikan Monas
Kapal itu memiliki panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dengan draft 5,4 meter. Selain itu kapal 209/1300 dapat menyelam maksimum 240 meter, serta berkapasitas maksimal 33 personel. Kapal itu juga memiliki berat selam 1.395 ton, menurut laporan NTI.
Persenjataan KRI Cakra-401
KRI Cakra merupakan pengganti KRI Tjakra buatan Uni Soviet pada 1959. Kapal ini dilengkapi dengan radar pencari permukaan Thomson-CSF Calypso yang mengoperasikan I-band, Sonar suite mencakup Atlas Elektronik CSU 3-2 yang dipasang di lambung kapal yang aktif mencari penyerang menggunakan sonar dan array sonar sayap.
Dikutip dari Navy Recognition, kapal selam ini dipersenjatai dengan delapan tabung torpedo 533 mm, dan dapat membawa hingga 14 torpedo AEG SUT, torpedo Surface and Underwater 21 inci (SUT) yang diproduksi oleh Atlas Elektronik. (at)