Jakarta, IDM โย Sebanyak 120 prajurit TNI AL yang lolos seleksi sebagai anggota satuan tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P UNIFIL di Lebanon, saat ini mengikuti latihan pratugas.
Latihan pratugas tersebut resmi dibuka oleh Komandan Satuan Latihan (Dansatlat) Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Kolonel (Mar) Teguh Pamuji di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/10).
Pada kesempatan tersebut, Teguh menjelaskan latihan pratugas bertujuan memberikan pengetahuan tentang misi perdamaian PBB serta memahami kondisi terakhir daerah misi.
Baca Juga:ย Delegasi British Army Tinjau Rudal Starstreak Milik Batalyon Arhanud 8/MBC
“Sehingga diharapkan mampu bertindak sesuai dengan standar operasional prosedur dan ROE (aturan) yang telah ditentukan oleh misi UNIFIL,” jelas Teguh, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Kamis (3/10).
Dia menyampaikan kepada para pelatih agar memberikan pembekalan terbaik kepada 120 prajurit TNI AL yang resmi tergabung dalam satuan tugas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL untuk misi di Lebanon, pada 2025 mendatang.
“Latih dan berikan pembekalan terbaik agar mereka memiliki kemampuan seperti yang diharapkan. Kepada prajurit, jalankan semua prosedur yang berlaku dan senantiasa lakukan evaluasi untuk dapat dilakukan perbaikan pada masa yang akan datang,” pungkasnya.
Baca Juga:ย Prajurit Buaya Putih Bagikan Baju Gratis untuk Warga Ambobera
Saat ini di Lebanon terdapat pasukan satuan tugas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang terdiri atas KRI Diponegoro-365 dan helikopter Panther HS-1305. Satuan tugas yang dipimpin oleh komandan Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu ini bertugas di perairan Lebanon sejak awal 2024.
Satuan tugas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas UNIFIL lainnya, antara lain Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Pendukung Markas (FHQSU), Indo Force Protection Company (FPC), Koordinasi Sipil-Militer (CIMIC) TNI, Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Level 2 Hospital.
Beberapa waktu lalu, satuan tugas MTF XXVIII-O UNIFIL sempat menggelar latihan rencana kontigensi untuk mengantisipasi dampak eskalasi di perbatasan Israel-Lebanon yang meningkat sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada Oktober 2023. Tentara Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon secara rutin menyerang posisi satu sama lain di wilayah perbatasan.
Wirastyo dalam keterangannya mengungkapkan, latihan rencana kontigensi merupakan bentuk tindakan jika menghadapi situasi yang dinyatakan memburuk dan mendapatkan perintah untuk penarikan mundur pasukan satgas TNI di Lebanon melalui jalur laut.
Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Gerak Cepat Atasi Ancaman OPM Pascabebas Pilot Susi Air
“Ini merupakan bentuk jika ada perintah untuk penarikan mundur atau evakuasi pasukan satgas melalui jalur laut, ketika jalur udara di Bandara Rafic Hariri tidak dapat dioperasionalkan dan jalur darat dinyatakan tidak aman,” ujar Wirastyo, Kamis (12/9).
Dia menjelaskan, prajurit satgas beserta KRI Diponegoro mengikuti sejumlah materi latihan kontijensi yang terdiri dari pertahanan pangkalan, lawan sabotase bawah air, embarkasi dan debarkasi serta perlindungan kekuatan pasukan (force protection).
“Kegiatan ini melatih rencana kontijensi yang telah disusun sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi berbagai situasi di Lebanon terutama saat konflik semakin meningkat,” kata Wirastyo. (at)